Pemkab Sumenep Gelar Festival Ketupat di Pantai Lombang

Sumenep, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Festival Ketupat di destinasi wisata Pantai Lombang, Kecamatan Batang-batang, (23/6). Hal itu dilakukan dalam rangka memeriahkan Lebaran Ketupat yang biasa dirayakan masyarakat Madura 7 hari pasca Idul Fitri.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengatakan, kegiatan dengan tajuk “Pesta Rakyat Kupatan dan Festival Ketupat” ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya Lebaran Ketupat, dimana semua masyarakat Madura membuat dan memakan ketupat bersama-sama setelah tujuh hari dari Idul Fitri. “Kegiatan ini dimaksudkan agar budaya kita berupa Lebaran Ketupat ini tidak hilang, terutama dikalangan pemuda dan juga sebagai ajang silaturahim sekaligus berlibur menikmati suasana pantai ini,” kata Bupati dalam sambutannya.
Festival Ketupat ini diikuti oleh 52 peserta, berasal dari berbagai instansi, baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan, maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di lingkungan Pemkab Sumenep. Festival ini dikemas dalam 2 kegiatan, yakni lomba menu ketupat dan lomba kreasi bentuk ketupat. “Ini merupakan salah satu kegiatan dari program Visit Sumenep 2018 ini. Semoga menjadi momentum untuk menambah jumlah kunjungan wisata ke Bumi Sumekar ini,” harapnya.
Pilitisi PKB ini menyampaikan, kegiatan ini akan menjadi rutonitas tahunan pasca Idul Fitri. Sebab, melihat animo masyarakat sangat tinggi dan dipastikan akan menambah kunjungan wisata di Sumenep. “Festival Ketupat seperti ini kami yakin tidak pernah digelar didaerah lain. Di Sumenep ini merupakan pertama kali karena kami, baik pemerintah maupun masyarakat sangat peduli terhadap nb peninggalan para leluhur,” tegasnya.
Semua bentuk kegiatan yang digelar oleh Pemkab Sumenep, lanjut Bupati, meruapakan upaya keras pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kabupaten ujung timur Pulau Madura ini. Sebab, jika banyak wisatawan, baik domestik mauoun mancanegara berdatangan ke Sumenep, dipastikan akan berdampak baik pada perekonomian masyarakat. “Untuk itu, masyarakat juga harus aktif menjemput momen-momen seperti ini. Dukungan dari masyarakat juga sangat diharapkan, karena tanpa masyarakat, pemerintah bukan apa-apa,” ucapnya.
Ia menilai, dengan adanya program kunjungan wisata 2018 ini, masyarakat Sumenep sudah mulai melek wisata. Buktinya, banyak objek wisata tang bermunculan dan dikelola dengan profeaional oleh masyarakat tanpa bergantung pada pemerintah. “Ini yang kami harapkan. Masyarakat harus mandiri dibidang peningkatan ekonomi, pemerintah hanya bisa memberikan stimulus agar masyarakat bisa mandiri,” tukasnya. [Sul]

Tags: