Pemkab Sumenep Siapkan Rp 5 M untuk Relokasi SMA PGRI

Dishub Sumenep saat meninjau gedung SMA PGRI, Kamis (21/7).

Dishub Sumenep saat meninjau gedung SMA PGRI, Kamis (21/7).

Sumenep, Bhirawa
Proses negosiasi antara Pemkab Sumenep dengan pihak PGRI setempat terkait rencana relokasi bangunan SMA PGRI yang menjadi obstacle (penghalang) penerbangan di Bandara Trunojoyo setempat dinyatakan final.
Hasil kesepakatan dalam proses negosiasi yang dihadiri di antaranya Dinas Perhubungan siap membeli gedung dan lahan SMA PGRI itu. Sedangkan SMA PGRI akan mencari lokasi baru untuk membangun gedung baru.
Kepala Dishub Sumenep Moh Fadillah menyatakan untuk membeli gedung dan lahan SMA PGRI sebagai aset pemkab, pihaknya akan menyiapkan anggaran sekitar Rp 5 miliar di APBD 2017 untuk merelokasi gedung SMA PGRI. Dari hasil survei memang diketahui keberadaan SMA PGRI menjadi obstacle atau penghalang terhadap penerbangan pesawat di Bandara Trunojoyo.
“Kami sudah sepakat dengan pihak PGRI agar sekolah tersebut direlokasi ke tempat lain. Teknisnya SMA PGRI diminta untuk mencari tanah sebagai lokasi baru pelaksanaan pendidikan, sedangkan gedung dan lahan yang sekarang akan dibeli oleh Pemkab Sumenep sebagai aset daerah,” kata Fadillah, Kamis (21/7).
Menurut Fadilah, gedung dan lahan tersebut nantinya akan diapresial oleh Tim Pemkab untuk ditaksir harga yang layak dan hasilnya akan dijadikan patokan dalam proses pembebasannya oleh Pemkab Sumenep. “Kalau soal proses pembeliannya, kami akan melakukan apraisal dulu terhadap gedung dan lahan tersebut, kemudian baru akan ada proses pembebasan. Yang jelas kami akan siapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar di APBD 2017,” ucapnya.
Ia menargetkan, relokasi SMA PGRI itu sudah kelar pada 2017, namun untuk tahun ini, Pemkab Sumenep akan melakukan pemangkasan bagian atas gedung laboratorium SMA PGRI karena dianggap sangat mendesak untuk dilakukan. “Desember tahun ini, Bandara Trunojoyo direncanakan dioperasikan menjadi penerbangan pesawat komersial, sehingga sebelum itu pemangkasan gedung harus dilakukan agar tidak mengganggu penerbangan pesawat,” paparnya.
Saat ini, panjang runway Bandara Trunojoyo Sumenep hanya 1.130 meter dan lebar 23 meter. Namun, tahun ini pula dilaksanakan perpanjangan dan pelebaran landasan pacu pesawat  serta penambahan tempat parkir pesawat. Dalam pelaksanaan proyek penambahan fasilitas tahun ini, hingga saat ini sudah hampir tuntas. Jika pelaksanaan proyek sudah tuntas, panjang landasan pacu pesawat menjadi 1.600 meter dan lebarnya menjadi 30 meter.
Dana yang digunakan itu bersumber dari Kementerian Perhubungan sebesar Rp 33,7 miliar. Dana tersebut untuk penggunaan, antara lain  pekerjaan perpanjangan dan pelebaran runway sebesar Rp 25, 9 miliar, serta untuk pembuatan apron sebesar Rp 7,8 miliar. Upaya perpanjangan landasan pacu itu agar bandara tersebut bisa dimanfaatkan pesawat berkapasitas 72 penumpang. [sul]

Tags: