Pemkab Tuban Datangkan Pakar Wisata Universitas Gajah Mada

Wakil Bupati Tuban, Ir. H.Noor Nahar Hussain, M.Si saat memberikan sambutan pada Seminar Upaya Pengentasan Kemiskinan Dengan Optimalisasi Pariwisata Melalui Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Gedung Korpri.

(Optimalkan Destinasi Wisata-Pengentasan Kemiskinan)

Tuban, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten terus berupaya menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor Wisata dan berusaha terus mengurangi angka kemiskinan di Bumi Wali, oleh karena itu melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tuban (Bappeda), kemarin (4/4) gelar Semina Upaya Pengentasan Kemiskinan Dengan Optimalisasi Pariwisata Melalui Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Gedung Korpri, Kamis (04/04/2019).
Sebanyak 100 peserta terdiri dari OPD terkait, Perwakilan Pokdarwis se Kabupaten Tuban, Camat, Perwakilan Himpunan Hotel dan Restaurant Indonesia, Perwakilan Kelompok Kesenian dan Seniman, Perwakilan Agent Tour, Fotografer dan Yayasan Wisata Religi Tuban. Serta dihadirkan pula dua pemateri dari Lembaga Pariwisata Universitas Gajah Mada (UGM) dan Ketua Pokdarwis Desa Wisata Pentingsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tuban, Ir.H. Noor Nahar Hussein, M.Si menyampaikan pentingnya kegiatan tersebut dalam rangka optimalisasi pengentasan kemiskinan. Dimana seminar ini menggabungkan upaya-upaya kegiatan pariwisata dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan.
“Belakangan ini pariwisata menjadi primadona, banyak mendatangkan devisa, utamanya pada destinasi wisata yang berbasis alam, yang melibatkan banyak orang baik berbasis budaya, seni, kretifitas, dan khususnya berbasis perdagangan yang bisa meningkatkan perekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam pariwisata,”kata Wabub.
Mengingat pariwisata yang semakin hari semakin berkembang, sehingga dianggap penting membangun budaya wisata, apalagi melihat Kabupaten Tuban sendiri sulit untuk membudayakan pariwisata.
“para kelompok Pokdarwis dan kelompok yang berbasis budaya dan seni mampu memberikan edukasi kepada masyaraakt untuk menumbuhkan sadar wisata, selian agar masyarakat sekelililng mampu melibatkan dan mengikutsertakan dirinya dalam pengembangan pariwisata,” tegasnya.
Dari data di Dinas Pariwisatan Seni Budaya, Kepemudaan dan Olahraga, wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Tuban kurang lebih 5,8 juta, dan yang di tuju adalah wisata religi diantaranya Sunan Bonang dan Asmorokondi. Dikarenakan aksesnya yang mudah, bersebrangan dengan Alun-Alun kota Tuban.
“Aksesnya gampang, sehingga banyak sekali yang berdatangan. Namun mereka hanya datang kurang lebih 1-2 jam habis itu sudah, tidak ada yang tinggal di Tuban, lewat begitu saja,”ujarnya.
Adapun tempat wisata khusus yang lain-lainnya masih sangat kecil, inilah yang perlu dikembangkan baik berbasis alam ataupun kreativitas budaya setempat, kearifan lokal maupun nilai histori. Wabub juga berharap agar adanya koneksitas antar destinasi wisata yang harus dibangun melalui bidang Pariwisata yang akan membuat petanya.
“Dibuatkan map-nya (peta wisata) di Kabupaten Tuban, agar mudah mendapatkan penjelasan-penjelasan informasi tentang bagaimana menuju lokasinya, itu nanti harus kita kembangkan,”terangnya.
Lebih lanjut, Noor Nahar berharap agar para peserta dalam mengikuti seminar dapat mengambil ilmunya dari para pakar-pakar narasumber ini, terkait bagaimana pengembangan kreativitas apabila yang tersedia adalah komparatif destinasinya berupa alam, sehingga harus ada pengembangan khusus yang dapat memunculkan kreasi-kreasi baru untuk menarik wisatawan.
“Agar tidak masing-masing mempromosikan sendiri-sendiri, biar biayanya ngak mahal ketika memasuki destinasi wisata di Tuban. Kalau jadi satu paket diintegrasikan dengan pengembangan UMKM sehingga akan lebih enak dan dapat membantu dalam pengentasan kemiskinan, paling tidak masyarakat di sekitar destinasi wisata tersebut,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tuban (BAPPEDA), Ir. H Cholik Khunnasih, menyampaikan pentingnya seminar untuk memberikan wawasan kepada para pelaku industri pariwisata maupun stakeholder terkait dalam rangka pengembangan sektor pariwisata kabupaten tuban baik terkait infrastruktur, atraksi, aminitas, promosi dan sebagainya.
Seminar ini dilakukan ini untuk merangsang inovasi dan pengembangan dalam membangun atraksi serta mendukung wisata lainnya yang dapat memperpanjang wisatawan yang berkunjung ke Tuban sehingga para wisatawan akan lebih banyak spending money yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
“Ini semua dalam rangka untuk meningkatkan pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Kabupaten Tuban serta upaya pengentasan kemiskina,” ujarnya. (Hud)

Tags: