Pemkab Tuban Tutup Wisata Perut Bumi

Petugas kepolisian saat memberikan tanda police line disekitar wisata perut bumi atas ambruknya rumah warga disekitar tempat wisata. (Khoirul Huda/bhirawa)

(Pasca Ambruknya Rumah di Atas Goa)
Tuban, Bhirawa
Salah satu tempat wisata di Bumi Wali Tuban, yang selama ini dikenal dengan Pondok Perut Bumi yang dirintis almarhum H. Subchan dan diteruskan oleh purta-nya berada Dusun Wire, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ternyata tidak aman untuk para wisatawan.
Pasalnya, ambruknya bangunan rumah milik Antok yang berada diatas wisata perut bumi diperkirakan karena tidak ada penyangga didalam goa, selain juga diperkirakan hujan lebat yang airnya masuk dan mengerus bagian dalam goa.
Tidak hanya rumah yang luluh lantah akibat peristiwa tersebut, sebanyak 13 ponten atau kamar mandi dan satu kamar tidur di lingkungan sekitar wisata juga ikut ambruk pada (20/2) malam kemarin. “Awalnya tidak ada tanda retak apapun hanya saja semalam sekira pukul 09:00 WIB air di ponten tiba-tiba habis,” kata pemilik ponten Ulfa, saat ditemui di lokasi kejadian (21/2).
Penasaran dengan hal tersebut kemudian Ulfa menyampikan hal tersebut pada suaminya. Sekira pukul 22:30 WIB ada suara gemuruh, kemudian diakhiri ambruknya rumah dan ponten yang ia kelola yang bersebelahan wisata perut bumi.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, akan tetepi antok siami Ulfa saat ini masih dalam masa penyembuhan akibat waktu menahan pintu, punggung Antok terkena reruntuhan bangunan. “Memar, Mas dibagian punggung,” terang Antok sambil matanya berkaca-kaca.
Pria yang sudah 15 tahun menghuni lingkungan Wire tidak berani menyebutkan, salah satu pemicu ambruk adalah aktifitas pengerukan goa di bawah rumahnya. Dia hanya menyebut kalau tembok rumahnya berbatasan dengan tembok goa. “Dulunya di bawah rumah saya adalah tumpukan sampah, kemudian dikeruk dijadikan goa perut bumi seperti saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, ketua RT 05, RW 7, Rastom, saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya insiden tersebut. Dia menduga pengelola wisata tidak menepati janjinya membuatkan penyangga cor di bawah rumah Antok. “Dulu janjinya akan dibuatkan penyangga mengantisipasi runtuh, tapi entah dibuatkan atau tidak sebab pengeloalnya sedikit tertutup,” kata Rastom.
Kapolsek Semanding, AKP Desis Susilo, langsung mengecek lokasi setelah menerima laporan dari warganya. Lokasi ambruk langsung dipasang police line, dan menghimbau warga untuk tidak terlalu mendekat. “Masih kita analisa,” kata Desis singkat.
Sementara itu, Ir. H. Sunarto Asiten Perekonomian Setda Tuban saat dikonfirmasi dilokasi kejadian menyatakan bahwa tempat wisata tersebut saat ini akan ditutup untuk sementara sampai loaksi tersebut dinyatakan aman untuk para wisatawan. “Untuk kemanan para wisatawan, sementara kita tutup sampai dinyatakan aman,” kata mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemkab Tuban ini.
Pantauan di lokasi, beberapa bangunan di sekitarnya juga sudah mengalami retak, dan sangat membahayakan pengunjung. Selain itu, lahan utaranya ponten juga retak sepanjang lima meter, dan lebar 1 cm. [hud]

Rate this article!
Tags: