Pemkab Tulungagung Ajak Masyarakat Peduli Akses Jalan

6-Foto Adv- AdiTulungagung, Bhirawa.
Warga masyarakat Tulungagung, khususnya di wilayah pedesaan dan pegunungan kini mulai bisa bernafas lega. Pasalnya, akses jalan yang dulunya sulit dilalui karena banyaknya jalan yang berlubang kini telah mendapat perhatian PemkabTulungagung.
”Saksampunipun radosan dipun aspal, poro wargo sakmeniko sampun lego. (Setelah jalan diaspal,  para warga sekarang merasa lega). Rumiyin sakderenge dipun aspal,  saklintune ngrekaos nggih katah ingkang ngraosaken musibah (Sebelumnya diaspal,  selain sulit dilalui juga banyak yang mengalami kecelakaan),” kata Waluyo (60), warga Desa Tugu, Kec Sendang yang diamini para warga lainnya.
Maka dirinya berharap pada pemerintah untuk tetap memperhatikan akses jalan. Karena, jalan aspal  yang layak dilalui amat sangat dibutuhkan bagi warga khususnya warga pedesaan maupun pegunungan.  (Lancaripun perekonomian warga pedesaan kalian pegunungan nggih akses jalan engkang memadai kados sakmeniko (Lancarnya perputaran ekonomi bagi warga pedesaan dan pegununungan ya akses jalan yang memadai seperti sekarang),” ujarnya.
Sementara itu,  banyaknya jalan beraspal yang berlubang itu membuat Pemkab Tulungagung ekstra perhatian. Hal ini, tak lain supaya perputaran ekonomi desa dan kota bisa bersenergi. Untuk itu, pihak Dinas PU  Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya (PU BMPCK) Pemkab Tulungagung memberi perhatian serius soal jalan  aspal yang banyak jadi keluhan masyarakat.
Tahun 2015 lalu, Dinas PU BMPCK Tulungagung telah melakukan pengaspalan jalan raya di wilayah pedesaan serta pegunungan yakni sepanjang 59,200 kilo meter. Pengaspalan jalan raya sepanjang 59,200 kilo meter itu terbagi di delapan kecamatan, yakni Kec Sendang, Kec Pagerwojo, Kec Karangrejo, Kec Boyolangu,  Kec Pakel, Kec Campurdarat,  Kec Ngunut, Kec Rejotangan serta Kec Pucanglaban.
Tak tanggung-tanggung, pangaspalan jalan di wilayah pedesaan serta pegunungan itu pun menggunakan aspal jenis Hot Mix. Hal ini, akses jalan yang jadi penopang perputaran perekonomian warga semakin mudah dilalui.  Akan tetapi,  jalan yang telah teraspal itu masyarakat pun diharap mampu menjaga serta merawat jalan tersebut demi kelancaran bersama.
”Demi kelancaran bersama, tentunya peran serta masyarakat sangatlah penting. Sebab, rusaknya jalan dikarenakan berbagai factor penyebabnya,” kata Sutrisno ST MT, Kepala Dinas PU Bina Marga Perumahan dan Cipta Karya melalui Kabid PU BMPCK, Sukarji MT pada Bhirawa, kemarin.
Contoh penyebab rusaknya jalan, lanjut Sukarji, dikarenakan bayaknya hutan yang rusak sehingga penyangga air pada saat musim penghujan tak ada dan air pun menggenangi jalan raya serta drainase yang tak berfungsi dikarenakan membuang sampah yang sembarangan. ”Untuk itu, kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan,”ujar Sukarji dengan mimik serius.
Saat ini,  lanjutnya,  pihaknya telah memasang papan peringatan diberbagi tempat agar warga masyarakat mengetahui tentang dampak-dampak kerusakan jalan. ”Semoga dengan papan peringatan itu masyarakat tergugah hatinya,”katanya.
Masih kata Sukarji, Selain banyaknya hutan yang rusak dan drainase yang tak berfungsi, kendaraan pengangkut barang  yang bebannya terlalu berat (over loat, red)  sangat berdampat pada kerusakan jalan. ”Mari kita bangun budaya kesadaran demi kelancaran semua,”ajak Sukarji.
Tahun 2016 ini, tambah Sukarji, khususnya pembangunan infrastrur jalan bakal mendapat perhatian serius dari Pemkab. Dan, bila tahun 2015 lalu sepanjang  59,200 kilo meter yang sudah terealisasi maka pada tahun ini direncanakan lebih panjang dari tahun kemarin. ”Diprioritaskannya pembangnan infrastruktur jalan semoga bisa menjadi kelancaran perekonomian di Tulungagung,” harap Sukarji. [adv. adi]

Tags: