Pemkab Tulungagung Batal Revitalisasi Pasar Wage

Pasar Wage Kota Tulungagung selalu ramai pengunjung ketika menjelang lebaran. Bahkan parkir mobil sampai meluber memenuhi setengah jalan raya depan pasar.

Pasar Wage Kota Tulungagung selalu ramai pengunjung ketika menjelang lebaran. Bahkan parkir mobil sampai meluber memenuhi setengah jalan raya depan pasar.

Tulungagung, Bhirawa
Rencana revitalisasi Pasar Wage Kota Tulungagung dipastikan batal dilaksanakan pada tahun 2015 ini. Pemkab Tulungagung mengundurkan rencana revitalisasi pasar tersebut pada tahun depan karena sudah mendekati lebaran.
Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung, Dr Eko Sugiono MM, pada Bhirawa, Kamis (7/5), mengungkapkan lebaran yang semakin dekat membuat pelaksanaan revitalisasi Pasar Wage ditunda. “Kami mendengar juga permintaan para pedagang. Jelang lebaran merupakan masa ramai-ramainya untuk pedagang meraup rejeki. Karena itu kami tunda,” ujarnya.
Menurut Eko Sugiono, jika revitalisasi Pasar Wage dilaksanakan saat ini, dimungkinkan tidak akan sampai selesai sampai menjelang lebaran. “Revitalisasi Pasar Wage tentu akan memakan waktu yang relatif lama. Sebaiknya memang harus ditunda tahun depan,” terangnya.
Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tulungagung ini selanjutnya menyatakan kendati Pasar Wage batal direvitalisasi pada tahun 2015, Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung sekarang sedang berupaya untuk mengembangkan pasar-pasar lainnya di Kabupaten Tulungagung. Termasuk Pasar Ngemplak Kota Tulungagung.
“Ada lima pasar yang kami perbaiki dan ditambah fasilitasnya pada tahun 2015. Di Pasar Ngemplak misalnya, kan sekarang sudah berubah dari sebelumnya utamanya tempat bagi pedagang,” paparnya.
Seperti diberitakan, Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung berencana merevitalisasi Pasar Wage yang berada di tengah Kota Tulungagung. Dana revitalisasi berasal dari Pemprov Jatim dan dianggarkan sekitar Rp 20 miliar.
Sebagian pedagang Pasar Wage sebelumnya sempat resah dengan rencana revitalisasi tersebut. Mereka mempertanyakan keberadaannya setelah revitalisasi rampung. Apakah tetap diberi hak menempati kios dalam Pasar Wage seperti saat ini, atau justru harus membayar lagi untuk mendapatkan kios.
Menanggapi keluhan para pedagang ini, Eko Sugiono menjamin jika pedagang dapat kembali berdagang di Pasar Wage pasca revitalisasi. Menurutnya, revitalisasi dilakukan oleh Pemkab Tulungagung bukan investor. “Karena itu jangan khawatir untuk bayar lagi. Yang bangun ini pemerintah bukan investor,” tandasnya.
Rencananya, ketika Pasar Wage nanti direvitalisasi menjadi pasar bertingkat dua, para pedagang akan direlokasi sementara. Eko Sugiono menyebut para pedagang bakal direlokasi di jalan depan Pasar Wage. Tidak di tempat lain. [wed]

Tags: