Pemkab Tulungagung Gratiskan Perawatan DBD

Maryoto Birowo

Tulungagung, Bhirawa
Meningkatnya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Tulungagung membuat Plt Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM prihatin. Ia pun menyebut telah melakukan upaya pembebasan biaya bagi masyarakat penderita DBD yang tidak mampu ketika mereka dirawat di puskesmas atau rumah sakit.
” Masyarakat tidak mampu yang dirawat di ruang perawatan kelas tiga itu pasti ada pengurangan biaya, kita bebaskan biaya,” ujar Maryoto Birowo, Minggu (27/1).
Diakuinya, pada bulan Januari ini sudah mulai banyak nyamuk DBD yang menyerang warga setempat. Bahkan di RSUD dr Iskak dan sejumlah puskesmas sudah dipenuhi warga yang dirawat karena penyakit tersebut.
“Karena itu, perlu adanya saling koordinasi untuk bersama-sama memberantas penyakit DBD dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Ini tanggung jawab kita bersama,” paparnya.
Maryoto juga telah meminta semua ASN di lingkup Pemkab Tulungagung untuk bersama-sama melakukan PSN. “Termasuk dengan forum kepedulian desa sehat dan semua stakeholder yang ada,” tandasnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Tulungagung saat ini menempati urutan pertama di Jatim terkait jumlah kasus penderita penyakit DBD. Sampai akhir pekan kemarin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mencatat 249 kasus dengan tiga di antaranya meninggal dunia.
Merespon tingginya angka kasus penyakit DBD tersebut, Dinkes Tulungagung telah pula melakukan koordinasi dengan seluruh kepala puskesmas se-Tulungagung. Mereka dipanggil ke Kantor Dinkes Kabupaten Tulungagung diberikan penjelasan potensi penularan DBD di tiap desa dan pengambilan langkah untuk menekan penyebaran DBD.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Didik Eka SP SKM MSi, mengungkapkan dengan koordinasi dengan para kepala puskesmas se-Tulungagung diharapkan daerah mereka dapat segera bebas dari penularan penyakit DBD. “Kami infokan desa-desa mana saja yang sudah terjangkit penyakit DBD pada tahun 2019 selain juga desa yang tercatat endemis pada 2018. Ini semua agar para kepala puskesmas memberi perhatian khusus,” paparnya.
Sebagai langkah antisipatif dalam upaya menekan penularan DBD, lanjut Didik Eka, Dinkes Kabupaten Tulungagung telah pula memberikan larvasida pada setiap puskesmas yang selanjutnya akan dibagikan pada masyakarat secara gratis.
“Larvasida yang kami bagikan sebanyak 50 botol dan 10 kilogram obat pembunuh larva nyamuk per puskesmas,” bebernya. [wed]

Tags: