Pemkot Batu Bantu Pasarkan Produk UMKM

Penandatanganan MoU antara UMKM, Toko Moder, dan Pemkot Batu yang dilaksanakan di Balaikota Batu, Selasa (25/4) kemarin.

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menjembatani para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bisa memasarkan produknya di toko modern dan usaha besar lain. Kemarin (25/4), Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (BPM PTSP Naker) Kota Batu membuat Kesepakatan Bersama atau Master of Understanding (MoU) dengan pelaku toko modern dan UMKM. Dalam MoU tersebut, toko modern siap menerima produk yang dihasilkan UMKM Batu.
Kepala BPM PTSP Naker Pemkot Batu, Enny Rachyuningsih mengatakan para pelaku UMKM Batu jangan menjadi penonton di kotanya sendiri. Apalagi jumlah UMKM di Kota Batu sangat banyak, yakni mencapai 14.750 UMKM.
“Kita akan memediasi agar produk UMKM bisa dipasarkan di toko modern dan usaha besar lainnya. Hari ini kita menanda tangani MoU antara UMKM dengan Alfa Mart,”ujar Enny, Selasa (25/4) kemarin.
Saat ini, masih banyak pengusaha besar dan toko modern di Kota Batu yang belum memperhatikan usaha UMKM di sekitarnya. Mereka lebih banyak mengambil barang dari luar Batu. Padahal potensi produk yang dihasilkan UMKM Batu banyak sekali. Tantangannya, para pelaku UMKM harus mampu memperbaiki kualitas dan kemasan seperti yang dituntut toko modern.
“Para pelaku UMKM tidak usah ragu untuk memperbaiki kemasan dan mutu produk. Karena kita punya PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) yang bisa dimanfaatkan. Karena di sana ada 5 konsultan yang bisa dimintai konsultasi berkaitan dengan produk, kelembagaan, dan permodalan,” tambah Enny.
Konsultan ini sengaja dibayar Pemkot untuk mendampingi UMKM supaya produknya bisa masuk di pasaran yang lebih luas. Dan untuk menjaga eksistensi UMKM, BPM PTSP juga memberikan syarat khusus bagi pengajuan ijin yang diajukan pengusaha. Yaitu, para pengusaha harus melibatkan UMKM yang ada di Kota Batu agar pengajuan ijin yang diajukan disetujui.
“Tahun ini ditargetkan akan ada MoU lain yang dikeluarkan untuk menjembatani UMKM dengan toko modern. Nantinya, setiap toko modern minimal harus mampu menggandeng 10 UMKM yang ada di Kota Batu,”tambah Enny.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kadiskoperindag) Kota Batu, Drs. Bambang Kuncoro berpesan agar pelaku UMKM jangan mengandalkan pemasaran lewat sektor pariwisata saja. Karena hal itu akan membuat UMKM akan menjadi penonton saja.
Belum lagi saat ini sudah mulai ada dampak dari perdagangan global, MEA. Para pelaku UMKM harus mengantisipasinya karena produk luar negeri akan bebas masuk ke Indonesia. Untuk itu penataan sejak dini harus dimulai dari sekarang.
“UMKM saat ini bisa menyerap 4600an tenaga kerja dengan  Investasi mencapai Rp.77 milyar dan nilai produksinya mencapai Rp 402 milyar. Bila tidak dibantu pola kerjasama atau kemitraan yang dibangun Pemkot dan pelaku usaha, maka akan menjadi beban bagi masyarakat,”ujar Bambang. [nas]

Tags: