Pemkot Batu Beri Insentif Akseptor MOP

Kepala Balai Diklat KB Provinsi Jatim, Drs Karnadi saat memberikan pemaparan tentang pertumbuhan penduduk kepada para kades/lurah dan tokoh masyarakat di Hotel Aster Kota Batu.

Kepala Balai Diklat KB Provinsi Jatim, Drs Karnadi saat memberikan pemaparan tentang pertumbuhan penduduk kepada para kades/lurah dan tokoh masyarakat di Hotel Aster Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Mengoptimalkan pengendalian pertumbuhan penduduk Kota Batu, Pemerintah Kota (Pemkot) akan menganggarkan bantuan dana sosial khusus. Bantuan atau insentif tersebut diberikan kepada warga khususnya pria yang bersedia menjadi anggota Keluarga Berencana (KB) dan menjalani vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP).
Vasektomi merupakan operasi yang dilakukan kepada para pria untuk memutus saluran sperma. Dan bagi aseptor KB yang menjalani vasektomi ini tidak dipungut biaya sepeserpun. Bahkan tahun ini Pemkot merencanakan untuk memberikan insentif bagi warga yang bersedia ikut MOP.
“Kita terus mengkordinasikan rencana memberikan insentif bagi pria yang menjalani MOP ini dengan komisi B di DPRD Kota Batu. Besaran insentif  tersebut masih terus kita kaji. Namun kalau melihat daerah lain yang telah melaksanakan MOP ini, mungkin setiap orang akan diberikan insentif Rp 1 juta,” papar Kepala BPMPKB Kota Batu, Abu Sufyan, Selasa (9/6) kemarin.
Dengan adanya insentif ini, katanya, diharapkan akan menjadi stimulan dan motivasi bagi masyarakat untuk lebih aktif ikut program pengendalian pertumbuhan penduduk ini.
Di tahun lalu, warga yang tercatat sebagai aseptor KB di Kota Batu sudah mencapai 4710 jiwa. Padahal tahun tersebut ditargetkan bisa menambah jumlah aseptor menjadi 4593 jiwa.
“Jadi pertambahan jumlah aseptor KB sudah melebihi target hingga 102 persen,”tambah Abu. Namun demikian, mayoritas dari aseptor KB tersebut dari kalangan perempuan atau ibu. Untuk itu di tahun ini Pemkot ingin menggenjot atau lebih mengaktifkan peran pria dalam pengendalian pertumbuhan penduduk ini. Untuk itu BPMPKB Kota Batu berupaya memaksimalkan warga pria untuk ikut MOP.
Sejak mulai dilaksanakan program MOP di tahun 2009 hingga sekarang, tercatat sudah 121 warga Batu yang telah menjalani MOP. Dan khusus semester pertama di tahun ini, BPMPKB telah melayani 6 warga yang ikut MOP. Ditargetkan hingga akhir tahun Pemkot bisa mengajak 20 orang untuk ikut MOP.
Mengajak warga pria untuk aktif dalam KB dan ikut MOP adalah tidak mudah. Hal inilah yang mendasari BPMPKB Kota Batu untuk menyediakan insentif bagi mereka yang ikut MOP atau vasektomi. “Jika dewan dan pak walikota bisa menyetujui rencana ini, maka tahun ini setiap peserta MOP akan mendapatkan insentif atau bantuan sosial,”ujar Abu.
Dan di lingkungan stakeholder di Kota Batu, kemarin (9/6) melakukan rapat kordinasi yang digelar di Hotel Aster Kota Batu.  Dalam rakor tersebut turut hadir Kepala Balai Diklat KB Propinsi Jatim, Drs.Karnadi. Ia menyampaikan bahwa upaya pengendalian pertumbuhan penduduk ini dilakukan sejak Pemerintahan Presiden Suharto secara terus menerus.
“Memang pada jaman Presiden Sukarno belum dilakukan program KB. Karena Bung Karno menganggap bahwa wilayah Negara Republik Indonesia sangat luas dan masih mampu menampung jumlah penduduk negeri ini. Namun kondisi saat ini sudah berbeda jadi KB menjadi program yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan,”ujar Karnadi.  [nas]

Tags: