Pemkot Batu Buka Pengaduan Luberan Sampah

7-foto B sup-Arif memberi perintah kepada 2 petugas pengangkut sampahKota Batu, Bhirawa
Membludaknya pertambahan sampah tiap tahun membuat petugas kebersihan Kota Batu kewalahan. Untuk mengantisipasi jangan sampai wilayah kota wisata Batu terlihat kotor, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) membuat Layanan Pengaduan Kebersihan. Masyarakat bisa langsung menyampaikan pengaduan melalui pin BB 5299B1F atau via telp/WA 089607147955.
Kabid Kebersihan pada Dinas CKTR Arif  R Adyasana menjelaskan pertumbuhan sampah pertahun rata-rata 15 persen. Saat ini volume sampah di Kota Batu mencapai 80 ton perhari. Jumlah itu bisa bertambah sekitar 10 persen perhari saat week end dan liburan panjang. “Khusus liburan panjang, seperti liburan Natal dan Tahun Baru saat ini, kenaikan volume sampah sekitar 10 persen, yaitu antara 7 hingga 10 ton perhari,” tegas Arif.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi jangan sampai ada ruang publik yang kotor atau ada sampah yang belum terangkut, masyarakat bisa mengadukan hal itu melalui BBM, SMS dan WA ke nomor-nomor tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, untuk meningkatkan pelayanan, pihaknya juga memberlakukan sistem piket.
Pengangkutan sampah tidak hanya dilakukan pagi dan siang, namun juga malam hari. “Saat liburan panjang, jalur menuju TPA Tlekung sering macet, makanya kita juga melakukan pengangkutan sampah malam hari hingga jam 11 malam,” tuturnya.
Pengangkutan malam hari juga dilakukan untuk pembersihan sampah di seputaran Alun-alun karena banyak wisatawan yang masih kurang sadar akan kebersihan. “Saya menemui sendiri, wisatawan membuang sampah seenaknya di jalan, baik saat jalan kaki maupun naik kendaraan. Sehingga petugas kebersihan juga kita siagakan malam untuk menyapu di seputaran Alun-alun dan jalan-jalan utama,” tukasnya.
Saat ini jumlah penyapu yang direkrut secara outsourcing berjumlah 80 orang, sedangkan petugas pengangkut sebanyak 25 orang. Sedangkan kendaraan operasional sebanyak 7 dumptruck dan 7 truk amprol untuk menarik kontainer, serta 4 sepeda dorkas. Dia juga mengaku baru bisa mengoperasikan 15 kontainer karena 10 kontainer lainnya masih dalam tahap perbaikan.
Diakui, tidak semua pengelolaan sampah ditangani Dinas CKTR, sebab ada sejumlah desa yang melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, seperti di desa Pandanrejo kecamatan Bumiaji. Sampah di desa tersebut dikelola sendiri oleh pihak desa untuk diolah menjadi pupuk organik. “Untuk desa Pandanrejo, kita bantu tong sampah, truck sampah, mesin pencacah dan hanggar TPS. Kalau overload, maka kita juga siap bantu mengangkut ke TPA,” terang Arif.
Selain itu juga ada yang dikelola tersendiri di lingkungan masing-masing, namun pengangkutannya dilakukan oleh petugas Kebersihan Dinas CKTR. Untuk pengangkutannya disesuaikan dengan jumlah penduduknya, ada yang dilakukan setiap hari, ada juga yang dijadwalkan antara 2 hingga 3 kali seminggu. [sup]

Keterangan Foto : Kabid Kebersihan DCKTR Arif R Adyasana memanggil Petugas pengangkut sampah untuk menindaklanjuti pengaduan. (supriyanto/bhirawa)

Tags: