Pemkot Batu Gandeng Akademisi Siapkan Petugas Keswan Periksa Hewan Kurban

Ternak sapi dan kambing yang akan diperjualbelikan sebagai hewan kurban akan terlebih dahulu diperiksa oleh Petugas DPKP Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mempersiapkan petugas pemeriksa kesehatan hewan (keswan) yang akan diperjualbelikan sebagai hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.

Untuk itu pemkot menggandeng akademi atau Perguruan Tinggi (PT) di Kota Malang yang memiliki Fakultas Peternakan. Hal ini dilakukan agar jual-beli hewan kurban di Kota Batu terjamin kesehatannya dan dipastikan bebas PMK.

Para petugas pemeriksa kesehatan hewan ini dipersiapkan dan akan mulai bekerja ketika mendekati Hari Raya Kurban. “Kita telah menggandeng Perguruan Tinggi di Kota Malang yang memiliki Fakultas Peternakan seperti, UB (Universitas Brawijaya) dan Unisma (Universitas Islam Malang),” ujar Hj Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu, Kamis (19/5).

Dengan langkah ini, katanya, maka semua hewan ternak seperti sapi dan kambing yang akan dijual untuk kurban harus diperiksa petugas sebelum diperjualbelikan.

Dengan demikian dipastikan semua hewan kurban yang dibeli masyarakat dalam kondisi sehat dan bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini sedang mewabah.

Saat ini, lanjut Dewanti, meskipun PMK sudah masuk ke Kota Batu tetapi masih terkendali dan dalam penanganan. Wabah PMK hanya masuk ke wilayah Kecamatan Bumiaji tepatnya di Desa Sumbergondo.

“Memang ternak sapi yang terkena PMK sudah banyak. Tetapi yang sampai mengakibatkan kematian ternak hanya dua ekor saja,” jelas Dewanti.

Dan saat ini pihaknya terus melakukan penanganan dan pemberian vitamin pada ternak yang terpapar agar bisa segera pulih. Bahkan pemkot juga menyiapkan anggaran khusus dari Belanja Tak Terduga (BTT) untuk penanganan PMK ini. Karena itu walikota meminta agar masyarakat tidak resah dengan wabah PMK.

Wali Kota menegaskan bahwa ternak yang terkonfirmasi PMK bisa disembuhkan. Selain itu daging dan susu dari sapi terpapar PMK masih bisa dikonsumsi dengan pengolahan yang benar.

Data di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, saat ini di Kota Batu tercatat 60 sapi 13 kambing yang sakit. Dari angka tersebut sebanyak 42 sapi terkonfirmasi positif PMK.

Dewanti juga memastikan tidak menutup Pasar Hewan Patok Kota Batu berkaitan dengan wabah PMK ini. Namun demikian saat ini di Pasar Hewan Patok hanya ada pedagang kambing yang terpantau beraktivitas.

“Kita tidak membatasi penjualan sapi oleh peternak. Namun para peternak sendiri yang berhati- hati karena mereka mengetahui bahwa wabah PMK itu memang ada dan bisa menyebabkan kematian kepada ternak,” tandas Wali Kota. [nas.dre]

Tags: