Pemkot Batu Gandeng Pelajar dan KP ASI Tekan Angka Stunting

Suasana bimbingan kesehatan kepada KP ASI di Kecamatan Bumiaji yang digelar di Pendopo Kantor Kecamatan setempat, Selasa (30/7).

Kota Batu, Bhirawa
Angka gangguan pertumbuhan kronis pada anak akibat kekurangan nutrisi atau biasa disebut stunting di Kota Batu cukup mengkhawatirkan. Bahkan angka stunting di Kota Batu menempati peringkat empat di Jawa Timur. Karena itu Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus berupaya melakukan perbaikan gizi anak di antaranya dengan menggalakkan KP ASI.
Kemarin (30/7), KP ASI atau Kelompok Pendukung Air Susu Ibu melaksanakan giatnya di Pendopo Kantor Kecamatan Bumiaji. Para ibu muda ini mendapatkan wawasan tentang nutrisi untuk pertumbuhan anak.
“Selain itu juga kita sampaikan wawasan tentang kadar nutrisi pada ASI yang tidak ada di makanan/ minuman lain dimana nutrisi ini sangat penting bagi pertumbuhan anak,”ujar Asisten II Walikota Batu, dr.Endang Triningsih, Selasa (30/7).
Perempuan yang membantu Walikota dalam menangani ekonomi pembangunan dan kesejahteraan rakyat (kesra) ini tak ingin ancaman stunting terus menggerogoti pertumbuhan anak-anak Kota Batu. Untuk itu ia mengajak para ibu untuk mempersiapkan diri dengan menjaga pola makan dengan tujuan agar mereka bisa memproduksi ASI dengan kuantitas dan kualitas yang baik.
Dan untuk merealisasikannya para ibu diajak untuk mengenal obat-obatan yang berasal dari alam sekitar. Banyak tumbuhan seperti daun beluntas dan kunyit yang memiliki manfaat bisa merangsang produksi ASI.
“Remaja saat ini jarang yang mengetahui resep-resep tradisional ini, untuk itu kita sampaikan kepada mereka di pertemuan ini,”jelas Wanita yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu ini.
Adapun pentingnya informasi ini, Endang mengagendakan untuk memberikan informasi kesehatan ini secara berjenjang kepada pelajar. Dan tak hanya pelajar SMA, para siswa SD harus sudah mulai diperkenalkan manfaat nutrisi yang bersumber dari alam ini. Dengan demikian secara periodik pula angka stunting di Kota Batu bisa ditekan dan menyusut.
Diketahui, dari hasil survey di tahun 2019 ini jumlah anak penderita stunting di Kota Batu mencapai 20 persen atau sekitar 1.500 anak. Angka ini menduduki peringkat empat di Jatim sehingga perlu langkah serius dari Pemerintah Kota untuk menekan angka tersebut.
“Kemudian setelah kita validasi, angka stunting di Kota Batu tahun ini jumlahnya 770 orang dari sebanyak 15.000 balita,”ujar Sekretaris Dinkes Kota Batu, dr.Sri Hartati.(nas)

Tags: