Pemkot Batu Gerakkan Gemar Makan Ikan

Sosialisasikan Gemar Makan Ikan lewat dongeng tokoh Majapahit di Balai Kota Among Tani.

Kota Batu, Bhirawa
Guna meningkatkan konsumsi ikan pada anak-anak sekolah, Pemkot Batu mengadakan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, Fish For School yang diselenggarakan di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Rabu (9/8) kemarin. Gerakan ini sekaligus memberikan wawasan kepada siswa sekolah atas potensi perikanan di Kota Batu.
Selama ini, anak-anak khususnya yang berada di perkotaan lebih akrab dengan makanan-makanan junk food daripada makanan alami seperti ikan. Padahal kadar protein pada ikan sangat tinggi dan sangat penting untuk meningkatkan tingkat kecerdasan di usia pelajar.
”Karena itu lewat kegiatan ini dilakukanlah sosialisasi tentang jenis ikan di Kota Batu. Kita mencoba memasyarakatkan konsumsi ikan, pada anak-anak sekolah, supaya mereka lebih mengenal dan suka makan ikan,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Lestari Aji, usai membuka acara Gerakan Gemar Makan Ikan, Rabu (9/8).
Ada dua jenis ikan yang mudah ditemukan di Kota Batu, yaitu ikan konsumsi dan ikan hias. Adapun untuk ikan konsumsi yang banyak dibudidayakan di Kota Batu ikan Nila, Lele, Tombro, Gurami dan Belut.
Kepada para pelajar, Dinas Pertanian juga menjelaskan kandungan gizi yang ada pada ikan. Mulai dari protein, lemak, vitamin A, vitamin D, vitamin B6 dan Vitamin B12 serta mineral.
‘Namun kini tingkat konsumsi ikan di Kota Batu masih berkisar 17 kilogram per kapita per tahun. Angka ini masih dibawah target konsumsi nasional sebesar 30 kilogram per tahun,” jelas Aji.
Saat ini, sambungnya, warga Kota Batu masih menyukai mengkonsumsi daging ayam dan daging sapi, sehingga tingkat konsumsi ikan di Kota Batu masih sangat rendah. Padahal jumlah produksi ikan di Kota Batu per tahunnya berkisar 60 ton.
Untuk merangsang para pelajar untuk menyukai makan ikan, Dinas Pertanian menyampaikan ajakannya dengan menggunakan metode pemberian dongeng. Dan Pemkot secara khusus mendatangkan pendongeng dari Teater Teras, Alfanul Ulum agar cerita yang disampaikan bisa memotivasi para siswa.
”Dongeng ini dibuat sangat interaktif, agar para siswa terdorong untuk makan ikan, jangan hanya suka makan junk food saja,” ujar Alfan usai mendongeng.
Cerita itu tentang kiprah Mpu Nala, seorang ahli kelautan Majapahit. Ia diutus oleh Patih Gajahmada untuk mencari formula makanan sehat untuk Prajurit Majapahit agar menjadi tentara yang pintar, kuat dan sehat.
Patih Gajahmada hanya memberikan petunjuk bahwa makanan sehat itu ada di tujuh samudera. Mpu Nala pun membuat perahu khusus yang tahan terjangan badai laut. Setelah selesai ia mengajak anak-anak tangguh dari Kerajaan Majapahit untuk berlayar mencari kepingan formulasi makanan sehat.
Dari satu samudra ke samudra yang lain, dengan telaten Mpu Nala mengumpulkan kepingan yang tercerai berai, hingga akhirnya semua kepingan terkumpul. Mpu Nala pun membersihkan kepingan yang berdebu tersebut, hingga akhir terlihat tulisan ‘Gemarikan’. ”Berarti, agar prajurit Majapahit pintar, kuat dan sehat, mereka semua harus makan ikan,” pungkas Alfan. [nas]

Rate this article!
Tags: