Pemkot Batu Prioritaskan Smartcity Pertanian

Suasana rapat Walikota, SKPD, dan Konsultan dalam membahas pengembangan smartcity di Kota Batu

Suasana rapat Walikota, SKPD, dan Konsultan dalam membahas pengembangan smartcity di Kota Batu

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu ingin memanjakan para petani dengan memberikan layanan khusus di bidang pertanian. Karena itu dalam pengembangan awal smartcity di Kota Batu, Pemkot memprioritaskan layanan publik di bidang tersebut. Pemkot telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 milyar untuk mewujudkan smartcity di Kota Batu.
Dalam rapat Walikota bersama SKPD kemarin (8/8), Pemkot juga menghadirkan Konsultan Smartcity dari Jakarta. Mereka memberikan pemaparan dan tanya jawab tentang potensi pengembangan smartcity di Kota Batu. Selain itu mereka juga memberikan gambaran tentang layanan smartcity yang telah diterapkan di DKI Jakarta.
Mencontoh dari layanan publik smartcity yang diterapkan DKI. Febri, konsultan smartcity JKT.
“Dengan smartcity akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layanan publik. Ketika warga sudah mengakses informasi di smartcity, maka saat itu juga ada interaksi balik dari keduanya, warga dan Pemerintah,” ujar Konsultan Smartcity, Febbry, kepada para Kepala SKPD, Senin (8/8) kemarin.
Dicontohkan layanan kesehatan di DKI, dimana jika seorang warga DKI yang sakit bisa langsung melapor melalui operator smartcity. Dan data yang masuk akan langsung difollow up atau ditindaklanjuti, sekaligus dilaporkan ke Gubernur DKI.
“Dengan demikian Gubernur bisa memantau langsung apa saja yang terjadi dan dialami masyarakat bawah,”jelas Febbry. Namun untuk pengembangan smartcity di Kota Batu, Pemkot akan fokus dan memprioritaskan layanan publik di bidang pertanian. Seorang warga bisa mengakses informasi dimana ada Petani Batu yang telah memanen hasil pertaniannya, dan panen apa saja. Jadi seorang pembeli bisa mendapatkan informasi lebih awal tentang hasil panen petani.
Sementara, Walikota Batu, Eddy Rumpoko berkomitmen agar ke depan semua layanan publik di Kota Batu bisa diakses melalui smartcity. “Namun untuk pengembangan awal smartcity ini, kita akan memberikan layanan publik di bidang pertanian terlebih dahulu,” ujar ER, sapaan akrab Eddy Rumpoko.
Dan untuk mengembangkan smartcity pertanian ini, ER akan memberdayakan anak muda di desa-desa untuk membantu para petani dalam memanfaatkan/mengakses smartcity. Karena bisa jadi masih banyak petanik yang gaptek (gagap teknologi-red) sehingga kesulitan dalam mengakses smartcity.
“Mungkin anak-anak muda yang masih menganggur bisa diberdayakan untuk jadi operator smartcity di Desa. Mereka akan dilatih dan nantinya juga akan digaji,”pungkas ER. [nas]

Tags: