Pemkot Batu Segera Rapid Test Ratusan PKL Pusat Kuliner Alun-alun

Di masa sebelum pandemi covid-19, kuliner Alun- Alun Kota Batu merupakan tempat yang banyak dikunjungi masyarakat.

Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota Batu akan segera melakukan rapid test pada sekitar 400 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal di pusat kuliner Alun- Alun Batu. Hal ini menyusul telah dibukanya kembali alun-alun sebagai salah satu fasilitas public.
Diharapkan dengan rapid test ini akan mampu menjamin kenyamanan sekaligus keamanan masyarakat yang berkunjung ke alun- alun dari ancaman covid-19.
Diketahui sejak dibukanya kembali alun- alun, beberapa PKL sudah mulai menjajakan dagangan kulinernya di sana. Dan untuk menjamin aktivisitas pereonomian warga yang sempat terdampak ini, sekitar 400 PKL di Alun-Alun Kota Batu bakal menjalani rapid test. Hal ini bertujuan untuk membebaskan pedagang dan masyarakat dari ancaman Covid-19.
“Pelaksanaan rapid test kepada PKL alun- Alun ini akan dikoordinir oleh Diskumdag Kota Batu dalam waktu dekat,”ujar Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi, Rabu (3/6).
Ia menambahkan dalam pelaksanaan rapid test tersebut pemkot juga akan membagikan face shield kepada para PKL. Dengan demikian saat melakukan transaksi jual- beli para pedagang ini bisa memakai face shield sebagai alat pelindung diri (APD).
Menurutnya rapid test sangat penting karena Alun-Alun Kota Batu merupakan ikon dan menjadi destinasi dari masyarakat. Terutama bagi masyarakat luar daerah maupun mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di Kota Malang.
Selain itu, tempat wisata lain juga sudah diperbolehkan buka. “Hanya saja banyak yang masih belum siap dan tengah menyiapkan protokol kesehatan. Misalnya JTP Group yang tengah menyiapkan protokol kesehatan,”tambah Dewanti.
Selain JTP, tempat usaha villa yang ada di lingkungan Songgoriti, Kelurahan Songgokerto Kecamatan/Kota Batu juga kembali beroperasi kemarin (3/6). Dengan dibukanya Villa di Songgoriti ini diharapkan bisa kembali membangkitkan sektor pariwisata Kota Batu yang tengah terpuruk akibat terdampak covid-19.
“Dari hasil kesepakatan bersama, kami (pengelola jasa villa) bersama tokoh masyarakat dan Ketua RT/ RW yang ada telah memutuskan pada 3 Juni ini untuk membuka kembali villaSonggoriti,” ujar Ketua Paguyuban Villa Songgoriti, Indra Tri Ariyono.
Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk kembali beroperasional tersebut mengacu pada berakhirnya PSBB dan memasuki masa transisi new normal. Artinya, dengan dibukanya kembali lingkungan Songgoriti maka tidak ada lagi pembatasan dengan portal seperti sebelumnya di masa PSBB. Namun warga yang memasuki lingkungan Songgoriti tetap diharuskan untuk menggunakan masker.(nas)

Tags: