Pemkot Batu Selamatkan Tiga Koperasi Mati Suri

Para pedagang PKL Kota Batu kini memiliki semangat baru setelah koperasi mereka mendapatkan dana bantuan modal dari Pemkot.

Para pedagang PKL Kota Batu kini memiliki semangat baru setelah koperasi mereka mendapatkan dana bantuan modal dari Pemkot.

Kota Batu, Bhirawa
Demi menyelamatkan tiga koperasi yang mati suri, Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) mencairkan dana bantuan modal usaha. Tiga koperasi yang mendapatkan bantuan adalah Koperasi Sopir Angkutan Kota (Angkot), Koperasi Paguyuban Pengojek, dan Koperai Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL).
Dana bantuan ini membuat para sopir angkot, pengojek, dan pedagang PKL mengawali tahun 2016 ini dengan semangat dan harapan
baru. Kadiskoperindag, Kota Batu Choirul Syarif Tartillah menjelaskan, bantuan modal usaha untuk koperasi paguyupan sopir angkot, pengojek dan PKL berasal dari APBD Kota Batu tahun 2015.
Untuk koperasi sopir angkot mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp150 juta. Sedangkan Koperasi Paguyuban Pengojek dan Koperasi Paguyuban PKL masing-masing diberi bantuan modal usaha sebesar Rp15 juta.
Tiga koperasi yang diberi bantuan modal kerja itu awalnya mati suri. Karena tidak dikelola dengan baik oleh pengurusnya. Setelah menerima
bantuan modal usaha dari pemerintah, menjadi kewajiban pengurus koperasi menjalankan manajemen koperasi dengan sebaik mungkin.
“Bantuan yang kami berikan sifatnya hibah. Dananya harus dikelola dengan baik untuk mensejahterakan anggotanya,”ujar Tartillah, saat
dikonfirmasi, Minggu (17/1).
Ia menegaskan bahwa Pemerintah akan menjadi fasilitator untuk menghidupkan dan menyehatkan kembali tiga koperasi yang mati suri itu.
Iapun meminta para pengurus koperasi menggelar rapat anggota tahunan (RAT) dan menyampaikan laporan keuangannya kepada pemerintah.
Ketua Koperasi Sopir Angkot, Heri Junaedi mengatakan, di koperasi yang dipimpinnya itu saat ini memiliki dua unit usaha. Yaitu, simpan pinjam dan sembako. Adapun yang menjadi anggota koperasi mayoritas sopir angkot di terminal Kota Batu. Sebenarnya, keberadaan koperasi ini sangat membantu para anggota dalam menjalankan usahanya sebagai sopir angkot.
“Misalkan ada anggota butuh dana untuk membeli ban mobil, mereka isa pinjam ke koperasi dulu. Ada juga anggota koperasi akan menggelar pesta pernikahan anaknya, namun tidak memiliki modal untuk membeli sembako, mereka juga bisa meminjam dulu ke koperasi,” ujar Heri.
Iapun berkeyakinan bahwa koperasi Sopir Angkota ini bisa berkembang pesat. Karena anggotanya sudah 400 orang. Proses simpan pinjamnya pun kita buat mudah. Dan yang paling utama modal usaha koperasi bisa berkembang maka kesejahteraan anggotapun akan terjamin. [nas]

Tags: