Pemkot Batu Waspadai Golput Naik di Pilkada

Para narasumber saat memberikan wawasan kepada para peserta sosialisasi Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat di kantor Balaikota Among Tani Batu, Kamis(1/9) kemarin.

Para narasumber saat memberikan wawasan kepada para peserta sosialisasi Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat di kantor Balaikota Among Tani Batu, Kamis(1/9) kemarin.

Kota Batu, Bhirawa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tidak ingin ‘kecolongan’ dalam pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwali) 2017, dengan meningkatnya masyarakat Golongan Putih (Golput). Untuk itu Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batu memberikan sosialisasi khusus pelaksanaan Pilwali ini kepada masyarakat yang digelar di Balaikota Among Tani, Kamis (1/9).
Dalam sosialisasi ini, seluruh elemen pelaksana Pilwali mulai KPU, Panwaslih, Partai Politik, Perangkat Desa, dan SKPD ikut dilibatkan. Bahkan, pakar politik dari akademisi beberapa Universitas di Malang Raya juga diikutkan menjadi narasumber sekaligus motivator. Di antaranya, Haris Elhmahdi, Taufiq Akbar, dan Asep Nurjaman.
“Sementara, dari KPU Batu yang menjadi narasumber adalah sang ketua langsung, Bu Rochani, dan juga turut serta Ketua Panwaslih Batu, Bu Salma Safitri. Mudah-mudahan arahan dari kedua wanita ini juga bisa menjadi motivasi bagi peserta,”ujar Kepala Kesbangpol, Thomas Maidu, Kamis(1/9).
Motivasi ini, katanya, dianggap sangat penting karena Pemkot ingin meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilwali mendatang. Dan dengan pencerahan yang dilakukan, maka tidak akan ada lagi masyarakat yang ketinggalan informasi yang bisa berakibat mereka enggan memberikan hak politiknya.
“Jangan sampai warga bingung harus memilih siapa, dan akhirnya memutuskan untuk golput saja,”pesan Thomas.
Ditambahkan Ketua KPU Batu, Rochani bahwa pihaknya juga terus menggalang kerja sama dengan berbagai instansi guna meningkatkan partisipasi politik masyarakat. Setidaknya, partisipasi masyarakat bisa dipertahankan di angka 82 persen sesuai data pelaksanaan Pemilihan Presiden beberapa waktu lalu.
“Partisipasi Masyarakat dalam Pilpres lalu sangat tinggi, yakni mendapai 82 persen. Karena itu segala upaya kita lakukan agar angka ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan,”ujar Rochani.
Orang nomor satu di KPU Batu ini membantah jika Masyarakat Batu mengalami kejenuhan dengan pilkada. Hal ini terlihat dengan masih ‘adem ayem’-nya suasana politik di masyarakat.
“Sebenarnya, masyarakat kita ini sedang menunggu kemunculan tokoh yang akan menjadi calon Walikota mereka. Sementara, dari pihak peserta termasuk Parpol sendiri tidak terburu muncul ke publik karena adanya aturan yang ketat,”jelas Rochani. [nas]

Tags: