Pemkot Blitar Gelar Apel Kebhinnekaan, Wali Kota Blitar Ajak Masyarakat Cinta Damai

Ketua FKUB Kota Blitar, Drs. Abdul Basyid saat membacakan Deklarasi Kebhinnekaan Cinta Damai yang diikuti oleh Wali Kota Blitar, Bupati Blitar, Wakil Wali Kota Blitar, Forkopimda dan Pimpinan Ormas dan Organisasi Politik Kota dan Kabupaten Blitar di Aloon-Aloon Kota Blitar, Selasa (15/11) kemarin. [hartono]

Ketua FKUB Kota Blitar, Drs. Abdul Basyid saat membacakan Deklarasi Kebhinnekaan Cinta Damai yang diikuti oleh Wali Kota Blitar, Bupati Blitar, Wakil Wali Kota Blitar, Forkopimda dan Pimpinan Ormas dan Organisasi Politik Kota dan Kabupaten Blitar di Aloon-Aloon Kota Blitar, Selasa (15/11) kemarin. [hartono]

Kota Blitar, Bhirawa
Untuk menyikapi fenomena sosial politik akhir-akhir ini, berbagai elemen di Kota Blitar menyatakan Deklarasi Kebhinnekaan Cinta Damai.
Wali Kota Blitar, Bupati Blitar, Forkopimda, FKUB, MUI, dan Pimpinan Ormas dan Organisasi Politik menyatakan komitmennya untuk melaksanakan Pancasila dalam wadah kebhinnekaan, dimana Deklarasi itu disampaikan di Aloon-Aloon Kota Blitar dengan Pembina Apel Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar, Selasa (15/11) kemarin.
Ada tiga diktum deklarasi yakni pertama meyakini dan melaksanakan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Kebhinnekaan. Selain itu peserta apel sebagai warga negara senantiasa menjunjung tinggi hukum dan hak asasi manusia dengan saling menghargai sesama. Selain peserta apel juga siap menjaga kemanan dan ketertiban di masyarakat sebagai potensi bangsa untuk mewujudkan kedamaian dan ketentraman.
Dalam amanatnya, Wali Kota Blitar menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk respon terhadap perkembangan lingkungan strategis baik pada tataran Regional, Nasional, maupun Global yang bergerak begitu cepat dan dinamis, terutama berimplikasi pada aspek keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Timur. Samanhudi menjelaskan, saat ini banyak kejadian-kejadian yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.  Untuk itu jangan sampai kita terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Melalui Apel Besar Kebhinnekaan ini, juga diharapkan ada komitmen kita untuk setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Kita menghormati perbedaan, menghargai kebhinnekaan. Akan tetapi, kita harapkan kita tetap bersatu dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila,” kata Samanhudi.
Lanjut  Wali Kota, pihaknya sangat berharap masyarakat Kota Blitar mengutamakan perdamaian dalam menyelesaikan masalah. “Jangan sampai mudah dipecah belah, apalagi mudah terprovokasi,” jelasnya.
Wali Kota Blitar menambahkan, ada 4 (empat) pilar kebangsaan yang menjadi tantangan serta tanggungjawab bersama, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana ini menjadi kunci untuk dapat menjaga keutuhan dan kesadaran berbangsa bernegara yang telah diwariskan oleh para pejuang.
“Kondisi ini niscaya dapat diwujudkan tanpa kepedulian dan kerjasama semua pihak. Artinya, semua harus saling membantu, bekerjasama, bergotong royong, bahu membahu untuk bersama menjaga keutuhan NKRI,” terangnya.
Bahkan menurutnya termasuk ketertiban dan keamanan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama, Pemerintah dan masyarakat.
“Termasuk dengan para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan lain sebagainya dalam upaya memelihara dan mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif,” imbuhnya.
Sementara perlu diketahui Apel Kebhinnekaan Cinta Damai diikuti oleh ribuan peserta yang merupakan perwakilan dari TNI/ POLRI, karyawan-karyawati Kota dan Kabupaten Blitar, Ormas dan Organisasi Kepemudaan (OKP) serta para pelajar se- Kota Blitar. “Semoga berawal dari Apel Kebhinnekaan Cinta Damai mampu menumbuhkembangkan keutuhan dan kesadaran berbangsa bernegara yang semakin kuat dan kokoh,” pungkas Samanhudi. [htn]

Tags: