Pemkot Blitar Gelar Drama Kolosal

9-htnKota Blitar, Bhirawa
Dalam rangka memperingati pemberontakan Tentara PETA di Blitar yang dipimpin oleh Soedanco Soepriadi pada tanggal 14 Pebruari 1945 lalu atau ke-70 tahun 2015, Pemerintah Kota Blitar gelar Drama Kolosal Pemberontakan PETA di Blitar, Sabtu  malam (14/2) kemarin.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar yang dimulai sejak pukul 20.00 sampai 22.30 WIB di depan monument Tentara PETA di jalan Sudanco Soepriadi.yang juga di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya, dimana dalam pementasan Drama Kolosal Perjuangan Pemberontakan PETA ini melibatkan Kepala Sekolah SD se-Kota Blitar bersama para pejalar  dan seniman se-Kota Blitar.
Seperti diungkapkan Walikota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar, SH, pagelaran drama kolosal ini untuk mengenang perjuangan Pemberontakan Tentara PETA dan menanamkan nilai kepahlawanan, dimana acara yang dilaksanakan setiap tahun ini sangat penting, karena peristiwa Pemberontakan Tentara PETA di Blitar ini sarat dengan nilai-nilai historis dan membawa dampak perjuangan pergerakan Nasional yang sangat besar.
“Bahkan sangat layak kiranya jika Pemberontakan PETA Blitar disejajarkan dengan pertempuran-pertempuran bersejarah dan monumental lainnya, seperti pertempuran Surabaya 10 November 1945, pertempuran 5 hari di Semarang, Palagan Ambarawa, Bandung Lautan Api dan Puputan Margarana,” kata Muh Samanhudi Anwar, SH.
Lanjut Muh. Samanhudi Anwar, SH, masyarakat Blitar patut berbangga karena nama Kotanya juga tercatat dalam sejarah perjuangan Bangsa, dimana nama Blitar tidak dapat dilepaskan dari peristiwa Pemberontakan PETA Blitar 14 Februari 1945. bahkan pada pertempuran heroik yang ketika itu membangkitkan kembali semangat Bangsa Indonesia untuk terus berjuang merebut kemerdekaan. Pada peristiwa Pemberontakan PETA di Blitar ini juga menunjukkan bahwa para pendahulu, sesepuh warga Blitar juga memiliki semangat Nasionalisme yang tinggi.
“Ini merupakan nilai positif yang harus kita warisi dan kita jadikan modal dalam mengisi kemerdekaan ini,” ujarnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Porbudpar) Kota Blitar, Tri Iman Parsetyo, dalam kegiatan drama kolosal Pemberontakan PETA ini pihaknya bekerjasama dengan berbagai lembaga Kesenian di Kota Blitar, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kota Blitar dan masyarakat untuk ikut berperan dalam drama kolosal ini yang melibatkan sekitar 350 pemain dengan judul “PThatit Sigar Ing Palagan PETA Blitar” dengan beberapa pemeran diantaranya Sudanco Soepriadi, Daidanco Surahmadi, Chudanco dr. Suryo Ismangil, Sudanco Muradi dan sebagainya dari Kepala Sekolah SD dan pemeran pendukung lainnya oleh para siswa siswi dan seniman se-Kota Blitar yang disutradarai Redi Wisono.
“Para pemain dalam drama kolosal ini Kepala Sekolah SD, para pelajar dan seniman,” kata Tri Iman Parsetyo. [htn*.adv]

Keterangan Foto : Tampak Drama Kolosal Pemberontakan Tentara PETA sebagai peringatan Pemberontakan Tentara PETA di Blitar, Sabtu malam (14/2) kemarin. [Hartono/Bhirawa]

Rate this article!
Tags: