Pemkot Blitar Peringati Pemberontakan PETA di Blitar

Pementasan Drama Kolosal Pemberontakan PETA Blitar untuk mengenang perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia yang dipimpin Sudanco Supriyadi 74 tahun silam. [hartono/bhirawa]

(Kenang Sudanco Supriyadi Gelar Drama Kolosal)

Kota Blitar, Bhirawa
Memperingati Pemberontakan PETA ke 74 tahun di Kota Blitar, Pemkot Blitar menggelar drama kolosal Pemberontakan PETA di monumen PETA di Jl Sudanco Supriyadi, Kamis malam (14/2) lalu.
Drama kolosal Pemberontakan PETA bertajuk Api Revolusi di Bumi Pertiwi ini, menggambarkan kobaran semangat para pahlawan PETA dalam melawan para penjajah yang digelar setiap tahun, dimana drama kolosal memperingati pemberontakan PETA ini memang menjadi salah satu agenda tahunan Pemkot Blitar, untuk mengenang pemberontakan tentara PETA di bawah komando Sudanco Supriyadi 14 Februari 1945.
Bahkan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peringatan pemberontakan PETA tahun ini akan lebih meriah, dimana sebelumnya drama kolosal hanya dipusatkan di pelataran monumen PETA tahun ini, Pemkot Blitar menyeterilkan sepanjang Jl Sudanco Supriyadi agar jalanya pementasan semakin berkesan.
Wakil Wali Kota Blitar, Drs Santoso MPd mengatakan, setiap tahunnya seluruh warga Kota Blitar memperingati hari pemberontakan PETA. Karena pemberontakan PETA merupakan peristiwa besar. Dimana pada saat itu tentara PETA yang dipimpin Supriyadi memiliki andil besar dalam mewujudkan kemerdekaan.
”Untuk mengenang sejarah para pahlawan yang berani melakukan Pemberontakan PETA di Blitar ini salah satunya dengan adanya drama kolosal agar bisa diketahui para penerus bangsa yang akan datang, karena Pemberontakan PETA merupakan peristiwa besar yang pernah terjadi di Kota Blitar,” kata Santoso.
Lanjut Santoso, melalui peringatan Pemberontakan PETA terhadap tentara Jepang 74 tahun lalu ini harus dijadikan inspirasi seluruh bangsa Indonesia untuk terus berubah ke arah yang lebih baik. Tak terkecuali warga Kota Blitar. Utamanya generasi muda Kota Blitar untuk memiliki semangat perjuangan seperti Supriyadi.
”Sebagai generasi muda penerus bangsa harus menjadikan peringatan pemberontakan PETA sebagai pelecut semangat membangun dan berkarya untuk bangsa dan negara Indonesia, seperti semangat Supriyadi melawan penjajah. Dengan peringatan ini kita berharap semangat Supriyadi akan memberikan teladan, spirit dan inspirasi bagi generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Selain itu, dalam drama kolosal ini juga melibatkan sebanyak ratusan pelajar Kota Blitar yang dipadu konsep tata lampu artistik, flare dan kembang api, yang membuat suasana pementasan semakin syahdu. Tak heran ratusan warga hadir untuk menyaksikan secara langsung pementasan drama kolosal tersebut. Tak hanya warga Kota Blitar namun juga ada beberapa penonton dari daerah lain yang sengaja datang ke Kota Blitar untuk menonton drama kolosal ini.
”Pementasan drama kolosal sangat atraktif dan inovatif, bahkan saat saya menyimak kita seperti diajak untuk melihat perjuangan tentara PETA secara langsung pasa jaman itu,” kata salah satu warga Kel Karangtengah, Kec Sananwetan, Kota Blitar yang ikut menyaksikan drama koloasal Pemberontakan PETA di Blitar, Novi. [adv.htn]

Tags: