Pemkot Blitar ”Raih Kota Sehat Tingkat Provinsi”

Wakil Wali Kota Blitar, Santoso saat menyerahkan penghargaan bagi pemenang lomba kader kesehatan remaja, Lomba Poskestren, dan Lomba Kader Kesehatan Kota Blitar.

Wakil Wali Kota Blitar, Santoso saat menyerahkan penghargaan bagi pemenang lomba kader kesehatan remaja, Lomba Poskestren, dan Lomba Kader Kesehatan Kota Blitar.

Kota Blitar, Bhirawa
Tahun ini Kota Blitar meraih penghargaan Kota Sehat, Swasti Saba Wistara tingkat Provinsi Jawa Timur dengan enam tatanan. Penghargaan telah diserahkan beberapa waktu lalu saat Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur. Prestasi ini Kota Blitar ini disampaikan pada Upacara Peringatan Hari Kesehatan Kota Blitar di Kantor Wali Kota Blitar, Senin (14/11) kemarin.
Ini juga menjadi momentum peneguhan prestasi Kota Blitar di bidang Kesehatan, dimana enam tatanan di Kota Blitar yang mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi adalah Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasana Umum, Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan pelayanan Transportasi. Selain itu ada tatanan Kawasan pariwisata Sehat, kawasan masyarakat sehat yang mandiri, kawasan industri dan perkantoran sehat, ketahanan Pangan dan gizi.
Sebagai catatan, Kota Blitar juga pernah meraih prestasi Kota Sehat tingkat Nasional Swasti saba Padhapa pada Tahun 2013. Prestasi Kota Blitar yang juga diraih Kota Blitar adalah Juara I Lomba Kreasi Logo Taman Posyandu Tingkat Jawa Timur.
Wakil Wali Kota Blitar, Santoso, yang menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Kesehatan Nasional menyebutkan prestasi ini adalah buah sinergitas dari berbagai pihak di Kota Blitar dalam menciptakan Kota Blitar Sehat.
“Hal ini merupakan cermin one for all-all for one di bidang Kesehatan. Masyarakat dan Pemerintah Kota Blitar bisa secara sinergis membangun budaya sehat di tengah masyarakat”, kata Santoso.
Lanjut Wawali Santoso, Peringatan hari Kesehatan merupakan momen untuk menguatkan komitmen, meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberi makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan.
“Semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan, dalam pencapaian derajat kesehatan harus menjadi konsep pembangunan kita,” ujarnya.
Selain itu dijelaskan Wawali, pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur penopang peningkatan indeks pembangunan manusia, di samping unsur pendidikan dan ekonomi. untuk itu sebagai investasi, orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek-aspek promotif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitatif. Tantangan kesehatan saat ini, jelas Wawali, adalah menghadapi masalah kesehatan triple burden. Yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular dan muncul kembali penyakit – penyakit yang seharusnya sudah teratasi.
Di titik inilah, Wawali melihat pencegahan penyakit menular maupun tidak menular sangat bergantung pada perilaku individu. Yang didukung dengan kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan, menciptakan sumber daya kesehatan yang berkualitas serta dukungan regulasi.
“Untuk itu, saya berharap pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian dari masyarakat terkecil yang membentuk kepribadian, dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian. Artinya dengan keluarga sehat dapat dengan mudah menciptakan gerakan masyarakat hidup sehat,” jelasnya.
Ditambahkan Wawali, diperlukan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor, akademisi, kepala daerah, pelaku usaha, organisasi masyarakat dan lain – lain sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing dengan bangsa lain.
Pada kesempatan itu, Wawali juga menyerahkan penghargaan bagi pemenang lomba kader kesehatan remaja, Lomba Poskestren, dan Lomba Kader Kesehatan. Selain itu, Pemerintah Kota Blitar juga memberikan apresiasi pada pemenang lomba kader kesehatan Santri Husada. [htn.adv]

Tags: