Pemkot Imbau Waspada Pegawai PDAM ‘Abal-Abal’

petugas-PDAM-bongkar-meteran-air-ilegal-di-Mastrip-VII-gang-Slamet-Karangpilang-Barat.

petugas-PDAM-bongkar-meteran-air-ilegal-di-Mastrip-VII-gang-Slamet-Karangpilang-Barat.

Surabaya, Bhirawa
Mendapat aliran air PDAM namun tidak bisa membayar rekening, akhirnya penduduk  karang pilang melaporkan Sutiono pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada. Tak mau rugi besar pihak PDAM langsung menangkap Sutiono dan sekaligus membongkar jaringan air minum aspal.
Petugas PDAM membongkar tiga saluran air illegal bikinan Sutiono , salah satunya, di jalan Mastrip VII Gang Slamet, Karangilang Barat, Selasa (9/6). Saluran air bersih tak berizin itu terpasang di tiga rumah warga. Tak mau merugi, petugas PDAM langsung membredel saluran ilegal tersebut.
Manager Sekretariat dan Humas PDAM Surya Sembada, Ari Bimo Sakti mengungkapkan,  penangkapan pelaku penipuan ini berdasarkan keterangan warga yang hendak membayar, tapi tidak memiliki nomor rekening PDAM.
” Pelaku atas nama Sutiono yang ditangkap warga pada hari Sabtu kemarin langsung ditangani Polsek Benowo,” terangnya saat meninjau lokasi pemasangan meteran ilegal di Warugunung, Karangpilang Barat kepada Bhirawa.
Aksi Sutiono ini, menurut Ari Bimo dilakukan sejak dua bulan lalu di tiga kawasan di Surabaya diantaranya di Warugunung Karang Pilang Barat, Benowo, dan Romokalisari. Hingga akhirnya terungkap, total unit rumah yang menjadi korban Sutiono sebanyak 26 unit rumah yang tersebar di tiga lokasi tersebut.
” Berdasarkan pengakuan pelaku ada dugaan keterlibatan oknum dari vendor rekanan PDAM Surya Sembada. Nah ini masih kami dalami untuk bisa mengungkap siapa orang dalam tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Manajer Pelayanan dan Pemasaran Pelanggan PDAM Surya Sembada Surabaya, Erwin Prasetyo mengatakan pelaku ditangkap kurang lebih setahun yang lalu dengan kasus yang sama.
” Saat itu sudah tertangkap karena kasus yang sama dan sudah diproses secara hukum. Ya, dia ini seorang residivis, yang setelah keluar ternyata melakukan penipuan lagi,” katanya yang juga berada di lokasi yang sama.
Erwin menambahkan, pelaku memang pernah bekerja sebagai pegawai vendor rekanan PDAM. Karena itulah pelaku mengetahui seluk-beluk saluran air dan letak pipa sambungan. Sutiono, kata Erwin, mengambilkan air PDAM untuk pelanggannya dengan cara menyambungkan pipa tambahan dari pipa utama untuk disambungkan ke rumah korbannya.
“Saat ini masih belum ada orang dalam yang ketahuan. Tapi kalau ada, kami pasti akan segera menindaktegas, sesuai dengan aturan yang ada, dan itu jelas pidana,” katanya ketika ditanya mengenai adanya dugaan keterlibatan oknum di internal PDAM.
Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan menawarkan harga pemasangan meteran air baru yang lebih murah daripada pemasangan oleh pihak PDAM. Warga ditarif 900 Ribu rupiah untuk pemasangan baru oleh Sutiono.
Padahal, dengan adanya diskon yang diadakan oleh PDAM dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya sebesar 30 persen hingga akhir juni, biaya pemasangan meteran baru air PDAM hanya seharga kurang lebih 700 ribu rupiah.
Untuk menghindari hal ini kembali terjadi, PDAM Surya Sembada akan menggencarkan sosialisasi tentang PDAM ke masyarakat. Sebab, kata Erwin, penipuan ini terjadi karena masyarakat kekurangan informasi, baik mengenai tarif, juga proses pemasangan oleh pihak PDAM.
Pihak PDAM juga menghimbau agar warga lebih waspada. Untuk menghindari aksi penipuan seperti ini, calon pelanggan perlu memastikan bahwa petugas yang menawarkan pemasangan meteran air baru memiliki identitas PDAM. Selain itu, warga juga perlu mencatat nama lengkap dan nomor ponsel orang tersebut untuk dikonfirmasikan ke kantor PDAM.
Salah satu korban penipuan, Hijrah Saputra (33), salah satu Warga Jalan Mastrip VII Gang Slamet no 02 Warugunung mengaku membayarkan uang hingga Rp1.025.000 kepada Sutiono.
” Katanya ada diskon, harganya jadi 900 ribu, tapi karena surat tanahnya masih gabung sama rumah lainnya, orangnya minta tambahan (hingga Rp1.025.000, red). Kalau bisa uang saya dikembalikan,” kata Hijrah kepada Bhirawa dilokasi yang sama.
Sutiono memperdayai warga dengan mengatakan harga pemasangan baru di PDAM Rp3 juta. Inilah yang membuat Hijrah dan beberapa warga lainnya percaya. Padahal, menurut Bimo, pemasangan baru meteran air PDAM dengan adanya diskon 30 persen hingga akhir juni, hanya seharga kurang lebih 700 ribu rupiah.
Bimo menghimbau agar warga lebih waspada. Untuk menghindari aksi penipuan seperti ini, calon pelanggan perlu memastikan bahwa petugas yang menawarkan pemasangan meteran air baru memiliki identitas PDAM. Selain itu, warga juga perlu mencatat nama lengkap dan nomor ponsel orang tersebut untuk dikonfirmasikan ke kantor PDAM. (geh)

Tags: