Pemkot Kediri Gelar Razia Pengamen-Pengemis

Pengamen yang berhasil ditangkap petugas Satpol PP

Pengamen yang berhasil ditangkap petugas Satpol PP

Kota Kediri, Bhirawa
Masuk awal tahun 2016 Pemkab dan Kota Kediri gencar melakukan razia Yustisi. Tak hanya Hunian kos, Pengemis dan pengamen pun juga menjadi sasaran Satpol PP dalam menjalankan aksinya. Kabag Humas Pemkab Kediri, M Haris Setiawan mengatakan, sasaran penertiban ini yang utama adalah identitas.
Namun untuk meningkatkan pelayanan masyrakat agar merasa nyaman dan aman Hunian kos dan gepeng juga ditertibkan. “Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan aman paa masyarakat. Semua nya akan ditertibkan ” kata Haris pada Bhirawa.
Sementara di Kota Kediri juga melakukan hal yang sama, diungkapkan Kasi linmas Satpol PP Kota Kediri Femy Syafonto usai razia gepeng, menurutnya razia yang dilakukan kali Ini dengan sasaran gelandangan pengemis dan pengamen. “Agar kota Kediri bersih dan bebas dari gelandangan, makanya kami razia,” ujarnya.
Selanjutnya, para gelandangan ini diserahkan ke dinas sosial dan tenaga kerja kota kediri untuk dilakukan pendataan dan diminta pernyataan untuk tidak mengulangi lagi. Ada yang menarik dalam razia yang di gelar Satpol PP Kota Kediri, Salah seorang pengamen jalanan di wilayah kota Kediri Nangis saat dibawa petugas Kamis (21/1) siang.
Dia adalah ND (14) pemuda asal desa Tawang Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. ND ditangkap petugas saat ngamen di perempatan Rumah Sakit Baptis Kota Kediri dengan hanya berbekal tutup botol buat ngamen. ND mengaku terpaksa ngamen, karena dari keluarga tidak mampu dan kedua orang tuanya sakit-sakitan. “Bapak saya sakit Pak, ini hasil ngamen buat beli obat bapak,” aku ND sambil mengusap air mata.
Dalam sehari, ND mengaku mendapat penghasilan rata-rata Rp 50 ribu. “Rata-rata 50 ribu, paling banyak 60 ribu, tidak tentu,” akunya. [van]

Tags: