Pemkot Madiun Gelar Lomba Kebersihan Makam Lagi

Sejak tahun 2020 di Kota Madiun diadakan perawatan makam. Dalam hal ini, pihak kelurahan mendorong masyarakat di lingkungan lokasi makam untuk bergotong royong merawat makam. Tampak salah satu makam telah dicat menjadi menarik, seperti foto diatas. [sudarno/bhirawa]

Bakal Makin Banyak Makam Warna-Warni
Kota Madiun, Bhirawa
Sekarang ini, upaya Pemerintah Kota Madiun dalam mempercantik makam ternyata cukup menginspirasi. Setidaknya, hal serupa juga dilakukan di daerah lain. Menengok ke belakang, upaya mempercantik makam di Kota Pendekar tersebut di mulai pada 2020 lalu. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman setempat sengaja menggelar lomba merawat makam tersebut guna meningkatkan partisipasi masyarakat.

”Karena jumlah makam cukup banyak di tiap kelurahan. Setidaknya satu kelurahan mengikutkan satu makamnya untuk diikutkan lomba,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Totok Sugiharto, Sabtu (20/3).

Tak heran, pihak kelurahan mendorong masyarakat di lingkungan lokasi makam untuk bergotong royong merawat makam. Tak hanya bersih-bersih. Namun, juga mengecatnya agar tampak menarik. Berbagai kreasi dari masyarakat mengemuka.

Salah satunya, terkait pemilihan warna cat untuk membuat makam menarik. Ada yang mengecat dengan hanya dua tiga warna. Tak jarang juga yang mengecatnya dengan beragam warna.

Konsep Madiun Kota Sejuta Warna memang tengah gencar dilakukan di bawah kepemimpinan Wali Kota Maidi.Tak heran, persepsi orang akan makam yang menyeramkan pun perlahan berkurang.

Totok tak menampik kebijakan sempat menimbulkan kontroversi di masyarakat. Sejumlah meme pun muncul terkait makam yang sudah berubah layaknya arena permainan anak-anak yang kaya warna tersebut.

”Tak masalah orang mau beranggapan macam-macam. Yang penting niatnya kan baik. Untuk merawat makam. Kalau kemudian menginspirasi ya, baguslah,” ungkapnya.

Bagaimana Tahun Ini? Totok Sugiharto menyebut lomba serupa juga akan digelar tahun ini. Bahkan, prosesnya sudah mulai berjalan. Aturan lomba masih sama. Hanya, makam yang sudah menang tahun lalu tidak boleh kembali diikutkan lomba.

Artinya, kelurahan dapat mengikutkan makam lain di wilayah kelurahan tersebut untuk lomba. Hadiahnya juga cukup lumayan. Juara pertama mendapat uang perawatan makam Rp 15 juta.

”Memang sudah kita anggarkan lagi untuk tahun ini. Harapan kami, semua makam terawat baik dan kesan seram itu mulai memudar,” harapnya.

Dikatakan oleh Totok bahwa Pemerintah Kota Madiun memang berkomitmen untuk menjadikan Kota Pendekar semakin baik. Nyaris tiap sudut kota diperhatikan. Mulai ruang kosong yang kini mulai termanfaatkan, lukisan dinding, hingga makam juga mendapat perhatian. Harapannya, Kota Pendekar menjadi kota yang menyenangkan dengan sajian keindahan di tiap sudutnya. [dar]

Tags: