Pemkot Madiun Gelontor Anggaran Rp 25 Miliar Untuk Isoter di RSLWH

Wali Kota Madiun, Drs. H. Maidi, SH. MM. M.Pd. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Pemkot Madiun mengglontorkan anggaran Rp 25 miliar untuk mempersiapkan sarana prasarana, operasional hingga tenaga kesehatan di Rumah Sakit Lapangan Wisma Haji (RSLWH) Kota Madiun. Karena RSLWH dipersiapkan untuk merawat warga yang terkonfirmasi covid-19 secara isolasi terpusat (isoter).

Masalahnya, Wali Kota Madiun, Maidi tidak mau disalah kalau ada warganya yang terkonfirmasi covid-19 memilih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah warga itu sendiri yang dinilai sulit pemantauan kesehatannya. Jika warga isoman terpusat (isoter) di RSLWH lebih baik dan lebih mudah pemantauannya oleh tenaga kesehatan (nakes).

“Yan terus terang saya juga merasa jengkel apabila ada warga yang sakit tidak mau dirawat di RSLWH. Kalau di RSLWH semuanya ditanggung Pemkot. Kan lebih enak ?,”kata Wali Kota Madiun, Maidi, Sabtu (28/8).

Menurut orang nomor satu di Pemkot Madiun ini, pemberian anggaran cukup besar ke RSLWH itu, untuk pengadaan obat, sarana prasara juga untuk intensif nakes. Juga biaya operasional, untuk konsumsi dan suplemen tambahan bagi pasien.bDalam hal ini, Pemkot Madiun juga memesan tiga unit ambulans untuk mendukung operasional RSLWH. “Di RSLWH disiapkan 182 tempat tidur. Kalau penuh diadakan penambahan lagi. Karena soal anggaran dalam hal ini ada dan siap,”tegas Wali Kota Maidi.

Dijelaskan oleh Wali Kota, anggaran 25 miliar itu dialokasikan dari pos tak terduga (BTT) yang nilainya mencapai Rp 55 miliar di P-APBD 2021 ini. Meningkat dari BTT APBD 2021 yang hanya Rp 3 miliar. “Seluruh fasilitas di RSLWH lengkap agar pasien segera sembuh,”katanya mantap.

Dalam penanganan covid-19 di Pemkot Madiun, Wali Kota Madiun, Maidi bersama Forkopimda terjun langsung menjemput warga yang isoman bersedia dipindahkan ke tempat isoter di RSLWH. Kala ikut melakukan pengawas pemindahan warga isoman dipindah ke isoter, Wali Kota dan Forkopimda memberikan support dan doa agar mereka cepat diberikan kesembuhan.

Sekarang ini lanjut Wali Kota, di RSLWH dari persedian 182 TT beru terisi sekitar 40 pasien atau baru terisi sekitar 30 prosen. Karena itu, pihaknya (Wali Kota Madiun, Maidi.red) tidak ingin RSLWH sampai kosong. Di RSLWH telah disiapkan skrining kesehatan masif bagi warga kota Madiun. Kalau bulan depan diadakan rapid tes antigen gratis keliling ke tiap lingkungan RT.

“Kenapa demikian. Ya karena Pemkot Madiun mengadakan jemput bola. Maksudnya ada orang yang gaya sehat, tetapi sebenarnya nggak sehat, itu yang kita prioritaskan. Agar yang bersangkutan segera dapat penanganan dan nggak fatal,”jelas Wali Kota menjelaskan kenapa dilakukan jemput bola.

Diutarakan pula oleh Wali Kota, dari pos BTT Pemkot Madiun menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk rapid tes antigen gratis itu. dengan prioritas 30 ribu sasaran. Dalam hal ini diutamakan di RT zona kuning. Pelaksanaannya dengan dinas terkait juga Pemkot menggandeng klinik dan laboratorium. “Dalam hal ini, sementara kita berikan ke warga kota juga warga kota Madiun yang berdomisili luar kota. Dipersilakan untuk rapid tes antigen gratis itu,”ungkapnya.

Wali Kota Madiun, Maidi juga menghimbau, apabila masih ditemukan kasus konfirmasi, hendaknya segera dikirim ke RSLWH. Sehingga sebaran covid-19 dapat dikendalikan. “Maksudnya, jika nanti kasus tinggi dan BOR naik, tidak masalah. Dalam hal ini, masyarakat diberikan pembelajaran kejujuran. Kalau memang warga sakit yang akuilah kalau dirinya sakit. Sehingga kita openi (diobati.red) biar segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali,”tegas Wali Kota.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya, BMS, SH dimintai tanggapannya, Pemkot Madiun melakukan jemput bola dalam penanganan covid-19, usai sidang DPRD, Jumat (27/8), spontan menyatakan, pihaknya (anggota DPRD Kota Madiun) sangat mendukung upaya Pemkot Madiun melakukan jemput bola untuk skrining kesehatan tersebut.

Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat tidak lagi repot-repot datang ke puskesmas, rumah sakit atau laboratorium. “Dalam hal ini, kami menghimbau paling lambat pertengahan bulan September, masalah ini sudah tuntas,”kata Wakil rakyat itu menghimbau. [dar]

Tags: