Pemkot Madiun Kembangkan IKM

Salah satu produk unggulan IKM Kota Madiun yang akan dikembangkan yakni kerupuk puli atau biasa disebut lempeng Madiun.

Salah satu produk unggulan IKM Kota Madiun yang akan dikembangkan yakni kerupuk puli atau biasa disebut lempeng Madiun.

Tumbuhkan Ekonomi Kreatif
Jatim, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jatim terus mengembangkan potensi produk unggulan yang diproduksi oleh industri kecil dan menengah (IKM) guna menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun, Sudandi mengatakan, produk unggulan IKM Kota Madiun yang dikembangkan antara lain, pengolahan sambal pecel, madumongso, kerupuk puli atau biasa disebut lempeng Madiun, pengolahan kayu jati, dan batik Madiun. “Pengembangan dilakukan dengan terus memberikan pembinaan, promosi, dan pelatihan secara berkala,” ujar Sudandi, Senin (23/11).
Untuk bantuan modal, lanjutnya, Disperindagkoppar Kota Madiun menggandeng sejumlah bank pemerintah agar dapat memberikan pinjaman dengan bunga ringan. Sehingga, IKM yang ada di Kota Madiun terus berkembang.
Data Disperindagkoppar Kota Madiun mencatat, terdapat sekitar 41 IKM pengolahan sambal pecel yang masih eksis di Kota Madiun. Mereka rata-rata memproduksi 50 kilogram hingga 1 ton sambal pecel setiap bulannya dengan jumlah karyawan sekitar 150 orang. “Jumlah produksi tersebut bisa meningkat jika ada pesanan dan momentum lebaran. Jumlah karyawan juga bertambah jika orderan sedang ramai,” kata dia.
Untuk industri pengolahan kayu jati, terdapat sekitar 12 IKM dengan omzet penjualan berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 60 juta per bulan dengan melibatkan sebanyak 130 karyawan. Sedangkan untuk produk unggulan madumongso terdapat lima IKM, lempeng Madiun tujuh IKM, dan batik Madiun tujuh IKM.
Sementara, jika secara total, Disperindagkoppar mencatat, jumlah UMKM di Kota Madiun yang didalamnya juga termasuk IKM, saat ini mencapai sekitar 22.851 unit. “Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya merupakan UMKM yang bergerak di bidang makanan olahan,” tutur Kepala Bidang UMKM dan Koperasi Diserindagkoppar Kota Madiun, Maryanto.
Dari jumlah puluhan ribu UMKM tersebut, dapat menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja dengan nilai produksi mencapai Rp 65 miliar per tahunnya. Pemkot Madiun terus berupaya meningkatkan UMKM yang ada di wilayahnya agar terus berkembang dan menghasilkan omzet yang tinggi. Sebab, UMKM memiliki andil yang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah setempat. [dar,kmf]

Rate this article!
Tags: