Lagi, Pemkot Madiun Mutasi 14 Pejabat Mendadak

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kota Madiun, Bhirawa
Pemkot Madiun secara mendadak memutasi 14 pejabat di Ruang 13 Pemkot Madiun, Rabu (15/4). Dalam mutasi kali kedua pada 2015 ini, rincian pejabat yang dimutasi adalah empat orang eselon II, enam orang eselon III dan satu orang eselon IV.
Empat pejabat eselon II yang dimutasi kemarin yakni Kepala Bappeda Gandhi Hatmoko dimutasi menjadi Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora).
Suyoto HW semula Kepala Dinas Dikbudpora dimutasi menjadi Kepala Dinas Tenagakerja dan Sosial (Disnakersos). Kemudian Kepala Disnakersos sebelumnya, Sudandi menjadi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata (Disperindagkoppar) dan Kepala Disperindagkoppar Totok Sugiharo dimutasi menjadi Kepala Bappeda.
Sementara dalam mutasi kali ini, paling banyak digeser adalah pejabat yang ada di Dikbudpora. Dinas ini diobrak-abrik lantaran adanya carut-marut dalam dunia pendidikan di Kota Madiun. Di mana banyak sekolah tidak tersentuh pembangunan, padahal anggaran tersedia. Seperti Sekretaris Dikbudpora Suwarno dimutasi menjadi Sekretaris Bakesbangpol, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Aloycius Apri juga dimutasi menjadi Kabid Perindustrian. Selain itu Kabid Pendidikan Menengah Danardono juga ikut digeser menjadi Kabid Pelatihan dan Keterampilan Disnakersos.
Sedang satu pejabat eselon IV, Kusnadi yang menjabat sebelumnya sebagai staf Bagian Administrasi Pembangunan dimutasi menjadi Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan Dikbudpora.
Untuk diketahui, Kusnadi sempat dua kali dipanggil Kejari Madiun lantaran menjadi saksi kunci dalam kasus proyek Embung Pilangbango senilai Rp 18,7 miliar.
Menurut Wali Kota Madiun Bambang Irianto SH, MM mutasi kali ini digelar secara dadakan lantaran terdapat berbagai masalah di Dikbudpora, dikarenakan banyak sekolah di Kota Madiun yang bangunannya jauh dari kata layak.
“Makanya seperti Dikbudpora, itu saya pangkas atau banyak yang dimutasi, agar dunia pendidikan di Kota Madiun semakin baik. Saya nggak mau sekolah itu bangunannya jelek kayak di pinggir hutan. Saya minta kepada Kepala Dikbudpora yang baru untuk segera memperbaiki sekolah yang jelek, wong kita punya uang kok,”tegas Bambang Irianto. [dar]

Tags: