MUI Kabupaten Malang berkunjung ke Kota Madiun, seperti yang terlihat pada Minggu (27/12) malam.Tak ingin kehilangan momentum, Pemkot setempat mengajak rombongan untuk berkeliling kota sembari menaiki Madiun Bus on Tour (Mabour) dipandu oleh petugas dari Dishub Kota Madiun. [sudarno/bhirawa]
Keragaman dan toleransi beragama yang tinggi di Kota Pendekar menarik minat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang untuk berkunjung ke Kota Madiun.
Seperti yang terlihat pada Minggu (27/12) malam. Kedatangan tersebut diterima oleh Asisten II Pemkot Madiun, Ahsan Sri Hasto. Tak ingin kehilangan momentum, pemkot setempat mengajak rombongan untuk berkeliling kota sembari menaiki Madiun Bus on Tour (Mabour).
Tujuannya untuk langsung memperlihatkan keberagaman dan kondisi Kota Madiun yang nyaman, aman, dan damai. Setidaknya, rute selama perjalanan melewati Alun-alun, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Cokroaminoto, Sleko, Jalan Bogowonto, Jalan dr Sutomo dan berakhir di Balaikota. Para rombongan dibuat terpukau dengan kerapian tata kota yang ada di kota kecil seperti Kota Madiun.
“Toleransi antar umat beragama di Kota Madiun ini bagus. Buktinya setiap perayaan hari besar selalu berjalan lancar dan damai. Seperti Natal kemarin. Maka dari itu, kita coba tunjukkan ke masyarakat luar kota supaya tahu toleransi di kota kita seperti apa,”kata Ahsan Sri Hasto.
Dikatakannya, masyarakat Kota Madiun memiliki sikap yang ramah dan juga toleran. Di kota ini, imbuhnya, tidak ada masyarakat yang berlebihan dalam beragama. Maka dari itu kerukunan antar umat beragama dapat terjalin dengan harmonis.
“Ada banyak bangunan cagar budaya, tempat beribadah dari berbagai agama yang letaknya cukup berdekatan dan masih terjaga sampai sekarang. Ini yang kita tunjukkan,” jelasnya.
Rencananya, silaturahmi dan studi banding yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Malang akan berlangsung hingga esok hari. Dengan agenda koordinasi dan menjalin sinergi antar lembaga yang menaungi majelis ulama Islam di Indonesia.n [dar]
