Pemkot Malang Segera Bangun Liponsos

Foto Ilustrasi gelandangan.

(Bersihkan Gelandangan)
Kota Malang, Bhirawa
Untuk membersihkan gelandangan dan anak jalanan yang selama ini masih menghiasi sudut Kota Malang, tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, akan segera membangun Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos). Pembangunan Liponsos itu, dinilai sangat mendesak untuk membina anak jalanan (anjal), karena populasi anjal yang setiap tahunnya terus bertambah.
Wali Kota Malang, H. Moch. Anton, kepada sejumlah wartawan, Selasa 17/1 kemarin, menuturkan, pembangunan Liponsos ini harus dilakukan tahun 2017 ini, dan anggarannya sudah diputuskan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang, sebesar Rp 1 Miliar.
Pria yang akrab disapa Abah itu, lebih lanjut menyatakan, pembangunan Liposos tersebut ditargetkan rampung tahun ini. Dengan langkah ini, dia optimis jumlah anak jalanan akan dapat ditekan. Sebab upaya yang digunakan, untuk menghalau ajal dan gelandangan, telah dilakukan secara maksimal. Salah satunya dengan pengawasan oleh Satpol PP di beberapa titik lampu merah.
“Memang ada saja yang ditindak, kebanyakan mereka memang dari luar kota. Para anjal ini, terus berupaya untuk berada disekitar perempatan, dan tidak jarang mereka mengganggu para pengguna jalan,”bebernya.
Sayanganya setiap upaya penertiban itu, terhalang oleh minimnya penampuangan karena selama ini selalu dititipkan di Sidoarjo. Sedangkan disana tempatnya terbatas. Tidak jarang anjal yang sudah di amankan itu dilepas kembali.
Sebelumnya, Plt Kepala Satpol PP Kota Malang Dicky Heriyanto menyebutkan, kapasitas liposos Sidoarjo, yang digunakan menampung anjal lebih sering tidak memenuhi. Pasalnya, liposos tersebut diperuntukkan bagi wilayah Jawa Timur.
“Terkadang ya kita tidak jadi mengirim anjal ke Liposos di Sidoarjo, karena sudah penuh. Hasilnya, diserahkan ke Dinas Sosial, dan hanya sebatas memberi peringatan atau tindakan lain,”ujar Dicky.
Di bagian lain, Satpol PP Kota Malang, terus melakukan upaya untuk mengurangi siswa bolos saat sekolah. Seperti yang dilakukan Selasa 17/1 kemarin, operasi terhadap siswa yang bolos sekolah kembali dilakukan.
Hasilnya, sebanyak tujuh orang terdiri dari siswa dan anak jalanan berhasil dirazia pada kesempatan kali ini. Kebanyakan para siswa yang dirazia saat bolos sekolah berada di warnet dan tempat nongkrong lainnya. Bahkan, dari hasil penggeledahan yang dilakukan Satpol PP ada siswa yang menyimpan video mesum di dalam ponsel miliknya. Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota, Drs. R. Dandung Djulharjanto, MT, mengatakan, jika pihaknya akan terus melakukan razia dua kali dalam satu mingu untuk menuntaskan fenomena anak bolos sekolah yang selama ini jadi perhatian para guru dan orang tua siswa.
Hasil penyisiran yang dilakukan tim Satpol PP Kota Malang juga didasarkan atas laporan warga yang mulai resah dengan ulah para siswa yang bolos sekolah tersebut. Kedepan akan terus lakukan karena ini membantu pemerintah agar para siswa ini bisa tertib belajar.
Antisipasi Pemkot Malang itu penting dilakukan agar siswa yang bolos sekolah tidak bertemu dengan pihak yang tidak bertanggungjawab seperti pengedar narkoba dan persolan lingkungan lainnya.
“Bagaimana jika mereka membolos lalu ketemu dengan misalnya pengedar narkoba, ini kan bahaya, karena itu Satpol PP juga meminta bantuan masyarakat agar memberikan informasi lokasi-lokasi yang biasanya dijadikan tempat bolos para siswa. Karena kalau siswa bolos dibiarkan akan mudah terpengaruh dengan kenakalan yang berdampak pada persoalan sosial,”tuturnya. [mut]

Rate this article!
Tags: