Pemkot Malang Segera Razia Gepeng Ramadan

PengemisKota Malang, Bhirawa
Kota Malang selalu menjadi incaran bagi gelandangan dan pengemis (gepeng) dari luar daerah. Utamanya pada momen-momen hari besar keagamaan, termasuk pada Bulan Puasa dan Idul Fitri. Karena itu, Pemkot Malang, melalui Dinas Sosial akan melakukan operasi gepeng, menjelang Bulan Puasa, hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Sosial Kota Malang Sri Wahyuningtiyas, kepada Bhirawa Kamis (11/6) kemarin mengatakan gepeng dan anak jalanan merupakan persoalan yang krusial di Kota Malang.
“Tiap tahun persoalan gepeng menjadi perhatian Pemkot, khususnya jelang Puasa dan Lebaran, kami sedang mempersiapkan untuk melakukan operasi bersama dengan Satpol PP, untuk menghalau gepeng dan anak jalanan,” tukas Sri Wahyuningtiyas. Meskipun sebenarnya, pendekatan terhadap gepeng telah dia lakukan setiap saat. Tetapi menjelang Puasa dan Lebaran akan dilakukan operasi untuk menghalau mereka. Gepeng yang ada di Kota Malang, lanjutnya merupakan kiriman dari daerah lain. Bahkan belakangan ini sudah ada kirimanĀ  beberapa gepengĀ  dari Jakarta.
“Gepeng di Malang itu semuanya berasal dari luar kota, ada yang dari Kabupaten Malang, Pasuruan Mojokerto, Lumajang dan daerah-daerah lainnya,” imbuhnya. Untuk memulangkan mereka, Dinas Sosial Kota Malang, akan melakukan kordinasi dengan Kota dan Kabupaten tempat asal gepeng.
“Kita tidak punya tempat penampungan, makanya akan kita kembalikan ke daerah asal mereka masing-masing, melalui Dinas Sosial setempat,”tandasnya. Untuk menghindari membanjirnya gepeng di Kota Malang, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang pecahan kepada mereka. Sebab senyampang masyarakat masih dengan mudah memberikan uang, maka Kota Malang dianggap sebagai lahan yang sangat subur. Ini akan memancing maraknya gepeng dari daerah lain.
“Kita minta kerjasamanya semua pihak, masyarakat jangan memberi uang kepada mereka. Kalau tidak diberikan uang maka penghasilan mereka kecil, dan tidak mau lagi datang di Kota Malang,”tambahnya. Selain itu, jika terus diberi, maka akan membuat mereka malas untuk bekerja. Ini menimpa anak jalanan (anjal), upaya membina mereka agak kesulitan. “Anjal yang kita bisa acap kali meningalkan tempat pembinaan karena mereka merasa nyaman hidup dijalan, mudah mencari uang,” pungkasnya. [mut]

Tags: