Siapkan Jalan Alternatif Tlogomas-Karanglo

Jalan Alternatif Tlogomas-KarangloKota Malang, Bhirawa
Mengurai kemacetan dalam kota, tampaknya sudah sulit untuk dilakukan, jika Pemkot Malang tidak segera membuat alternatif jalan baru. Salah satu pusat kemacetan di sekitar Jalan Sukarano-Hata, hingga jalan MT. Haryono, sekitar kampus Univerists Islam Malang, (Unisma), sekitara Kampus Univeritas Brawijaya (UB) dan Kampus Univeritas Muhammadiyah Malang (UMM).
Jalan MT. Haryono sampai dengan kawasan Tlogomas, menjadi satu-satunya akses ke Batu dari arah Kota Malang. Kamacetan kerap terjadi utamanya pada jam-jam sibuk, orang berangkat bekerja dan mahasiswa berangkat ke kekampus.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Kota Malang tengah menyiapkan jalan baru, untuk memecah kemacetan, yakni pembuatan jalan yang menghubungkan Tlogomas dan Karanglo.
Jalan baru ini akan menjadi alaternatif pengurai kemacetan di tengah kota. Pada tahun ini, anggaran untuk identifikasi lahan juga sudah disiapkan.
Wasto Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, kepada sejumlah wartawan, Kamis 29/7 kemarin mengutarakan, kajian pembangunan jalan alternatif itu, sudah kelar. Saat ini sudah serahkan ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB).
Menurut Wasto, Jalan baru itu nanti akan dimulai dari Tlogomas, kemudian menembus Jalan Saxophone, Jalan Ikan Tombro, hingga ke wilayah Tasik Madu, sampai ke Karanglo.
“Kondisi saat ini, masih jalan kampung yang lebarnya bervariasi antara empat hingga enam meter. Bahkan, sebagian rencana jalan baru juga masih berupa lahan yang belum menjadi jalan, masih berupa sawah,”tutur Wasto.
Untuk dijadikan jalan alternatif, akan ada peningkatan jalan, ada juga yang pembuatan jalan baru. Jalan yang sudah ada akan ditingkatkan kapasitasnya diperlebar hinga menjadi jalan yang ideal.
Ia mengatakan, kabutuhan jalan baru di sana sudah mendesak. Apalagi dilihat sisi kondisi kepadatan kendaraan tiap harinya. Karena kendaraan tiap tahun, terus bertambah. Itulah sebabnya kata Wasto, perlu diantisipasi dampak kemacetannya, dengan membuat penambahan jalan baru.
Sementara itu, M. Anis Yanuar Kepala Bidang Tata Kota Bappeda, menambahkan, tindak lanjut pembangunan jalan baru itu akan dilakukan oleh DPUPPB. Setelah hasil kajian tuntas proses selanjutnya adalah identifikasi lahan. Pada APBD 2016, DPUPPB sudah menganggarkan.
Hanya saja, kata Anis Yanuar, prosesnya baru identifikasi lahan saja. Sehingga realisasi pembebasan lahan dan pembangunan belum bisa dilakukan. Diakui dia, lahan yang akan dipakia jalan nanti sebagai jalan baru adalah lahan milik warga. Ada juga sebagian kecil lahan yang masuk dalam aset pemkot.
Hasil dari komposisi itu dan besaran prakiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan baru itu akan diketahui setelah identifikasi lahan selesai.
Di tempat terpisah, Slamet Santosa, Kasi Jalan DPUPPB menyatakan, pihaknya belum menindaklanjuti rencana pembangunan jalan baru Tlogomas-Karanglo. Namun titiknya mana saja sudah diketahui. [mut]

Tags: