Pemkot Malang Siapkan Anggaran Rp9 Miliar untuk Atasi Kemacetan

Foto Ilustrasi.

Kota Malang, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyiapkan anggaran Rp 9 Miliar untuk.mengatasi persoalan kemacetan. Anggaran tersebut diperuntukkan membebaskan lahan persimpangan jalan yang berpotensi menjadi penumpukan lalulintas.
Wali Kota Malang Sutiaji saat ditemui di Balai Kota Malang, awal pekan kemarin mengutarakan pembebasan lahan di beberapa titik persimpangan menjadi salah satu obsi yang akandilakukan untuk mengurai macet.
“Salah satu caranya adalah membebaskan lahan di persimpangan, Karena dari hasil studi, kawasan persimpangan menjadi salah satu faktor penyumbang kemacetan,”tutur Sutiaji.
Salah satunya di kawasan Giant yang tembus Kuto Bedah, nanti akan dilakukan pelebaran agar mengurngi kemacetan di daerah Punto Dewo dan sekitarnya
Pembebasan lahan di kawasan persimpangan itu menurutnya juga untuk menyambut dibukanya tol Malang Pandaan (Mapan). Di mana seksi 5 Malang yang ada di Madyopuro ditarget sudah rampung akhir 2019 ini.
Apalagi menurut dia, Presiden sudah menyampaikan maksimal akhir 2019, persoalan kemacetan bisa tuntas. Dan Jasamarga sendiri juga menyampaikan jika Oktober bisa selesai. Maka harus ada skema untuk memecahkan kemacetan.
Sementara untuk saat ini, lanjutnya, tol Mapan masih belum sepenuhnya beroperasi. Karena hanya sampai pada seksi 3 di Singosari. Artinya, akan ada kemungkinan penumpukan kendaraan di kawasan Arjosari dan sekitarnya saat masa mudik mendatang.
Sutiaji menyebut, sebelum tol sampai ke Kepanjen, crowded justeru di Kota Malang. Maka kami juga sangat menunggu keputusan nanti tol bisa sampai ke Kepanjen.
Selain membebaskan lahan dan pengerjaan secara fisik, sebelumnya dia juga menyampaikan jika akan dilakukan penelitian yang melibatkan akademisi untuk mengetahui aktivitas masyarakat. Sehingga, dapat diketahui jam-jam sibuk di jalan dan memecah kemacetan. Sehingga tidak ada penumpukan kendaraan di jalan dan jam yang sama.
Hal itu dilakukan untuk meniru Kota Surabaya yang sudah terlebih dulu melakukan. Sehingga, ada rekayasa dan penerapan beberapa jalur khusus yang diterapkan di jam tertentu. Karena Pemkot sudah mengetahui pergerakan masyarakat setiap saat.
Sementara itu, untuk memperlancar dan menunjang kelancaran tol Malang Pandaan (Mapan) pada seksi lima beroperasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana untuk segera alihkan jalan nasional.
Sutiaji menjelaskan, rencana pengalihan jalan tersebut kembali dibicarakan bersama dengan Kementerian Perhubungan dalam peresmian Tol Mapan seksi 3 Singosari, Senin awal pekan kemarin.
“Ini sebenarnya merupakan rencana yang sudah lama. Dan kemarin saat bertemu Pak Menteri, saya sudah sampaikan itu kembali. Disampaikan agar kami berkirim surat, dan akan segera kami lakukan,” katanya.
Lebih jauh Sutiaji menyampaikan, dalam waktu dekat Pemkot Malang akan kembali berkirim surat ke Kementerian Perhubungan. Targetnya, tahun ini pengalihan jalan tersebut sudah bisa dilakukan. Sehingga, kendaraan besar nantinya tidak menggunakan jalanan yang berada di tengah kota.
Dia juga menjelaskan jika rencana penukaran jalan tersebut untuk menyongsong dibukanya Tol Mapan hingga ke seksi 5 Kota Malang di Madyopuro. Sehingga, diprediksi nantinya tingkat kemacetan di Jl. Mayjend Sungkono dapat lebih terurai.
Sebelum Jembatan Kedungkandang beroperasi, dia pun berharap akan ada kejelasan terkait pembangunan Pasar Gadang. Sehingga, jembatan Gadang dapat beroperasi lebih maksimal. Di mana nantinya, kendaraan yang akan mengarah ke Blitar dan melewati Tol Mapan dapat melalui Jl Mayjend Sungkono dan belok ke arah Jembatan Gadang lalu belok ke arah Sukun dan masuk ke kawasan Kabupaten Malang.
“Jadi Jembatan bisa beroperasi, dan nggak ada lagi itu kendaraan yang mangkal di Jembatan seperti sekarang. Nanti bisa dilalui kendaraan dan memecah kemacetan,” jelas. [mut]

Tags: