Pemkot Malang Siapkan Kajian Pembanding PBM

Pasar Besar MalangKota Malang, Bhirawa
Berdasarkan hasil kajian tim Universitas Brawijaya (UB) atas Pasar Besar Malang (PBM) setelah terbakar Mei lalu PBM dinyatakan, sudah tidak layak. Namun demikian kajian itu bukan menjadi satu-satunya pertimbangan Pemkot untuk mengambil langkah terhadap PBM. Tetapi harus ada kajian lain sebagai pembanding, dari pihak selain UB.
Wali Kota Malang HM Anton mengatakan, Pemkot akan meminta ahli bangunan dari institusi lain untuk mengecek kondisi riil bangunan Pasar Besar. Ini sangat penting, karena ada kabar bahwa kondisi konstruksi PBM sudah rapuh.
Menurut Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu, jika benar-benar perlu revitalisasi total. Namun setidaknya , perlu ada dua kajian supaya matang.
“Kita butuh kajian lain selain UB. Bukanya kita meragukan tetapi ingin lebih memastikan kondisi PBM. selanjutnya Pemkot Malang baru akan melangkah,” kata Abah Anton Minggu (31/7) kemarin.
Hanya saja, Pemkot belum menentukan tim pengkaji pembanding. Penentuan siapa yang akan ditunjuk itu, baru ditentukan, setelah rapat pembahasan antar Dinas Pasar, tim UB, dan perwakilan pedagang.
Anggaran yang akan dipakai untuk revitalisasi pasar itu hingga kini juga belum ditentukan. Selain penggunaan anggaran daerah, Pemkot juga sudah mempertimbangkan permohonan bantuan dari Kementrian Perdagangan. Sayangnya surat itu belum dibuat.
Abah Anton beralasan, pengelolaan PBM oleh pihak ketiga masih belum selesai, dan belum diketahui apakah akan dilanjutkan atau tidak semuanya juga akan dibahas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan, tim UB akan menyampaikan hasil kajiannya ke Dinas Pasar dalam waktu dekat ini.
Pihaknya meminta, sebelum Pemkot menyampaikan hasil kajian itu secara resmi, pedagang dan warga diimbau tidak resah. Ia berjanji, akan menyampaikan hasil kajian itu secara utuh setelah menerima dari tim UB. Setelah hasil itu muncul, dinas itu baru akan menyusun rencana tindak lanjut sekaligus skema penganggarannya. Pengalaman tim UB dalam mengaji sesuatu yang berhubungan dengan ilmu teknik, urai Wahyu, membuatnya yakin tidak tim tersebut tidak akan sengaja membuat hasil kajian yang dikeliru-kelirukan.
“Mereka sudah berpengalaman. Saya rasa kok tidak mungkin ya mereka membuat sesuatu yang tidak benar,” tuturnya. Tetapi kalau memang diperlukan pembanding, itu juga bagus,”tuturnya. [mut]

Tags: