Kota Malang, Bhirawa
Tahun 2016 ada tiga proyek besar yang harus diselesaikan oleh Pemkot Malang. Ketiganya adalah Islamic Center, Jembatan Kedungkandang dan Pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang, Djarot Edy Sulistiyono, Rabu (13/1) kemarin kepada sejumlah wartawan mengatakan tiga proyek besar itu, harus tuntas di tahun 2016.
“Ini merupakan tahun tersibuk bagi Pemkot Malang. Selain menjalankan berbagai program kerja yang telah tertuang di APBD dan disetujui bersama antara eksekutif dan legislatif, ada proyek besar yang harus tuntas,” ujar Djarot Edy Sulistiyono. Djarot lantas merinci, salah satu proyek besar Pemkot adalah pembangunan Islamic Center. Proyek ini akan dibangun di kawasan Arjowinangun. Kapastian itu , didapat sesuai dengan hasil hearing dengan Komisi D DPRD Kota Malang, beberapa waktu yang lalu.
“Pembangunan Islamic Center segera dikerjakan dan diutamakan pada pembangunan asrama terlebih dahulu. Kemudian menyusul bangunan yang lainnya, seperrti Masjid Cengho, gedung perpustakaan, lahan parkir, dan penunjang lainnya,”tambah Djarot.
Dikatakan Djarot, lahan pembangunangun di Islamic Center kini sudah dipastikan berada di Arjowinangun, semula akan dibangun dikawasan GOR Ken Arok, tetapi setelah ada pertemuan dengan dewan disepakati di tempat yang baru.
Pembangunan Islamic Center yang rencananya bakal menelan anggaran Rp. 95 Miliar itu nantinya akan dilakukan bertahap dalam tiga tahun anggaran yang terdiri atas Rp. 30 Miliar tahun anggaran 2016, dilanjutkan pada tahun anggaran 2017 sebesar Rp 30 Miliar dan pada tahun terakhir atau tahun anggran 2018 akan dikucurkan anggaran sebesar Rp35 Miliar. Selain pembangunan Islamic Centre, pembangunan yang menjadi konsentrasi Pemkot adalah jembatan Kedungkandang. Pembangunan yang sempat dilakukan dimasa pemerintahan Peni Suparto itu tertunda, dan baru dilanjutkan lagi di tahun kedua Pemerintahan Walikota Malang Muhammad Anton.
“Anggaran pembangunan jembatan Keduangkandang sudah masuk di APBD, makanya akan segera kita tenderkan, dengan harapan ketika tol Malang Pandaan selesai jembatan Kedungkandang sudah siap,” tukasnya. Apalagi, lalulintas di Kedungkandang sudah sangat padat, sedangkan satu-satunya solusi adalah dengan membangun jembatan. Utamanya pada saat jam-jam sibuk saat masyarakat pulang kerja dan berangkat kerja situasinya menjadi macet total.
DPUPPB juga akan melakukan pelebaran jalan Ki Ageng Gribig yang nantinya dilengkapi dengan pendestrian serta taman di tengah jalan layaknya jalanan tengah Kota dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp. 50 Milliar.
Pemkot sudah menyampaikan kepada pemilik kios yang berada disepanjang jalan Ki Ageng Griobig untuk segera membongkar kiosnya, karena pembangunannya sudah akan dimulai. [mut]