Tertibkan PKL Libatkan TNI – Polri

PKLKota Malang, Bhirawa
Pemkot Malang, benar-benar meradang dengan ulah PKL yang sulit ditertibkan. Untuk menata PKL nakal yang biasa mangkal di kawasan Pasar Besar itu Pemkot Malang meminta bantuan TNI Polri.
Kondisi ini, diperkirakan akan memantik panasnya situasi, setelah sebelumnya terjadi insiden penyerangan, dikawasan tersebut. Bahkan para PKL mengaku  terkejut dengan sikap Pemerintahan Kota Malang, yang  keberadaannya sudah dianggap menjadi musuh pemkot Malang.
Ketua Paguyuban PKL Putihan di Jalan Pasar Besar, Hari akhir pekan kemarin mengatakan langkah Pemkot Malang saat ini diluar kebiasaan pemerintah kota di periode yang lalu.
Kondisi sepert  ini, menurut dia, tidak akan terjadi jika PKL diajak berbicara, sebelum dipindah ke tempat berjualan yang baru. Selain itu, lanjutnya PKL juga tidak  pernah mendapat jaminan bahwa barang dagangan mereka tetap laku setelah direlokasi. Seharusnya kebijakan tidak hanya sekadar direlokasi tetapi lebih dari itu sehingga dagangan tetap laku.       Karena tidak ada solusi, maka  PKL kembali berjualan ke lokasi semula walaupun Pemkot Malang telah memiliki tempat di Jalan  Ade Irma Suryani.
“Kami menilai kebijakan kemarin itu sepihak, dan kami tak pernah dibina oleh Pemkot Malang selama ini,” tambahnya.
Menurutnya, para PKL, dibawah kordinasinya  tidak setuju dengan rencana Wali Kota Malang, M Anton, yang melibatkan militer dalam pembersihan PKL. Selain itu, pedagang buah yang biasa mangkal di sana juga tak sepakat dengan rencana Pemkot Malang ini. Mereka bahkan sudah menyiapkan spanduk khusus atas rencana Pemkot Malang ini.
Sementara, itu Ketua DPRD Kota Malang, Arief Wicaksono mengatakan pihakny juga tidak sepakat dengan rencana tersebut. Ia memaparkan Pemkot Malang harus memulai upaya yang lebih persuasif daripada mengusir PKL dengan melibatkan militer.
PKL itu, kata Arif Wicaksono, maunya didekati, diorangkan, atau pendekatan-pendekatan lain yang lebih elegan. Mereka juga orang Malang yang mencari makan di sini, jadi sebaiknya  harus di perlakukan secara manusiawi.
Meski demikian, ia sepakat jika PKL di Kota Malang harus ditata. Persoalan PKL ini lanjut Arif, dilematis. Di satu sisi, Pemkot Malang harus menata. Di sisi lain, Pemkot harus menertibkan mereka, tetapi ya tidak perlu harus unjuk kekuatan seperti ini. Mereka harus didekati secara baik-baik.
Ia berharap Pemkot Malang bisa meninjau keputusan tersebut, dan lebih mendorong Satpol PP atau Dinas Pasar untuk membina PKL. Dengan begitu, insiden penyerangan PKL beberapa waktu lalu tak terulang kembali.
Pasukan gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP mulai melakukan penjagaan di kawasan Pasar Besar dan Alun-alun Merdeka mulai Senin. Pasukan gabungan akan berjaga-jaga di enam titik di kawasan itu mulai pagi hingga malam. Operasi gabungan tersebut melibatkan Lanal, Paskhas, Kodim, Korem, Kostrad, Yonif 512, dan Polres Malang Kota. [mut]

Rate this article!
Tags: