Pemkot Mojokerto Arahkan Investasi ke Kawasan Barat

Wali Kota Mas’ud Yunus (kanan) dan Wawali Suyitno mengamati detail Jembatan Rejoto saat peresmian. [kariyadi/bhirawa]

(Pasca Dioperasikan Jembatan Rejoto)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Ketertinggalan perkembangan kawasan barat Kota Mojokerto dari kawasan timur terus dipersempit. Pasca membuka akses dengan dioperasikannya Jembatan Rejoto, Pemkot akan menggenjot masuknya investasi ke kawasan barat.
Di tahun 2017 ini setidaknya ada dua proyek prestisius yang akan diwujudkan dibangun di Pulorejo, yang lokasinya di kawasan barat Kota Mojokerto. Diantaranya pembangunan Kampus PENS (Politeknik Elektronik Negeri Surabaya) dan jalan lingkar barat yang disiapkan anggaran sebesar Rp90 miliar.
”Kawasan barat akan terus kita dorong masuknya investasi. Kita sesuaikan dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW),” jelas Wali kota Mojokerto Mas’ud Yunus, Selasa (24/1) kemarin.
Selama ini diakui wali kota, terjadi kesenjangan yang cukup besar terkait perkembangan pembangunan fisik di Kota Mojokerto. Akibatnya tingkat distribusi ekonomi juga tidak merata dikawasan Kota Mojokerto.
”Saya membagi tiga zona, yakni kawasan timur, tengah dan barat Kota Mojokerto. Dan yang tertinggal adalah kawasan barat,” tambah wali kota lagi.
Bentuk pengalihan sasaran investasi dimungkinkan dengan memberlakukan pembatasan izin investasi di kawasan timur dan tengah, untuk diarahkan ke kawasan barat Kota Mojokerto.
Sebelumnya pemanfaatan Jembatan Rejoto (Pulorejo – Blooto) yang menghubungkan wilayah Pulorejo dan Blooto, Kec Prajurit Kulon, Kota Mojokerto bakal terus dilengkapi Pemkot Mojokerto. Pemkot Mojokerto segera menyambung Jembatan Pulorejo itu dengan membangun Jalan lingkar barat (Jalinbar) pada tahun ini.
”Kami akan teruskan dengan membangun Jalinbar yang menyambung dengan Jembatan Rejoto ini. Kalau sudah tersambung akan membuka akses wilayah barat Kota Mojokerto. Supaya tidak terjadi kesenjangan dengan wilayah timur,” ujar Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus, ketika meresmikan Jembatan Rejoto.
Jembatan Rejoto yang diresmikan wali kota kemarin, dianggarkan secara multyyears mulai tahun 2014 dan menelan anggaran hampir Rp40 miliar. Dengan dioperasikannya jembatan sepanjang 130 meter itu diharapkan membuka kawasan barat Kota Mojokerto yang selama ini terisolasi.
”Jembatan Rejoto ini bisa menghidupkan perekonomian kawasan barat kota. Sehingga kesenjangan pemerataan pembangunan dengan kawasan timur bisa dipersempit,” tambah wali kota. [kar]

Tags: