Harlistyati
Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto membidik mengembangkan pembangunan kawasan barat. Selama ini kondisi Kota Mojokerto bagian barat masih menjadi kawasan sepi dibanding kawasan timur..
“Tahun depan, kita rencanakan sekaligus pemetaan untuk pembangunan jalan lingkar barat,” papar Kepala Bappeko Mojokerto Harlistyati, Kamis (10/12) kemarin.
Kawasan barat yang bakal dikembangkan tersebut meliputi Kelurahan Surodinawan, Blooto dan Kelurahan Pulorejo yang ketiganya masuk dalam wilayah Kecamatan Prajurit Kulon.
Kawasan ini akan dibuka dengan membuka jembatan Pulorejo-Blooto yang menjadi jalan pintas selesai dibangun. Harlis tidak menampik program pembukaan jalan itu butuh anggaran besar.
Untuk menekan biaya tersebut, lanjut Harlis, Bappeko merubah set plant yang sudah sempat disusun.
“Sebenarnya pembangunan kawasan barat itu telah menjadi set plant pemda. Jika diterapkan sesuai rencana maka menguras anggaran daerah. Karenanya Pak Wali meminta agar sedikit mengubah rancangan awal dengan meminimkan pembebasan lahan warga,” tambahnya.
Karenanya, pemkot memprioritaskan pengalihan alur jalan yang melalui lahan warga dengan jalur baru di lahan milik pemkot. “Alur yang melewati tanah warga kita rubah dengan mengganti jalur di lahan kita sendiri. Tahun 2017 kita pastikan dimulai,” ujarnya.
Dengan dimulainya pengembangan kawasan barat, ia berharap tujuan pemerataan keramaian, investasi dan menyerap tenaga kerja bisa terwujud.
Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Aris Satrio Budi mendesak Pemkot agar serius melaksanakan pembangunan kawasan barat. Karena imbas dari pembangunan daerah akan dinikmati masyarakat.
Ia juga menyarankan SKPD yang membidangi pembangunan bekerja secara optimal. “Rencana jalan lingkar barat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di sekitar, dengan pembangunan jalan investor akan berdatangan untuk berinvestasi di daerah tersebut,” tukasnya. [kar]
