Pemkot Mojokerto Gelar Job Fair-Pelatihan

Wali Kota Mas'ud Yunus bersama Wakil Wali Kota Suyitno melihat salah satu stand peserta job fair di GOR Seni Kota Mojokerto, Rabu (3/6) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mas’ud Yunus bersama Wakil Wali Kota Suyitno melihat salah satu stand peserta job fair di GOR Seni Kota Mojokerto, Rabu (3/6) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus optimis menurunkan angka pengangguran terbuka tahun ini  secara signifikan. Untuk mengikis angka pencari kerja, Disnakertrans Kota Mojokerto diminta rutin menggelar job fair maupun pendidikan dan pelatihan (Diklat).
”Supaya angkatan kerja di Kota Mojokerto ini memiliki pilihan dalam mencari kerja. Dan pelatihan itu bisa menaikkan daya saing angkatan kerja asal Kota Mojokerto,” kata Mas’ud Yunus, disela-sela melihat stand dalam Job fair yang digelar Disnaertrans Kota Mojokerto, Rabu (3/6) kemarin.
Menurut Wali Kota, selain terbukanya lapangan kerja baru melalui job fair atau bursa kerja, juga mendorong  tumbuhnya wira usaha baru dan ekonomi kreatif sehingga memberi kontribusi positif di dunia kerja.
”Angka pengangguran terbuka tahun lalu (2014) turun 1,26% dari posisi 5,8%. Tahun ini kami berharap penyerapan tenaga kerja akan lebih besar lagi dibanding tahun sebelumnya, hingga angka pengangguran bisa turun di angka 3,8%, angka itu setara angka pengangguran di Jatim,” urainya..
Melalui job fair, lanjut Mas’ud Yunus, kami berharap tak saja pada pengurangan angka pengangguran terbuka tapi juga angka kemiskinan. Dan meminta masyarakat, utamanya para pencari kerja untuk memanfaatkan akses besar yang memberikan informasi peluang kerja secara baik itu.
”Karena disinilah kita menghadirkan banyak perusahaan yang sedang merekrut karyawan pada satu tempat, disaat yang bersamaan untuk mengakomodasi kebutuhan akan tenaga kerja pada bidang tertentu,” tukasnya
Terhadap perusahaan peserta job fair yang digelar dalam rangkaian Hari Jadi Kota Mojokerto ke-97 ini, wali kota memberi apresiasi. Namun ia meminta agar kelompok difabilitas bisa diakomodir. ”Paling tidak 1% pencari kerja yang berkebutuhan khusus bisa ditampung di masing-masing peserta,” katanya dihadapan Sekdakot, pengusaha serta unsur Forpimda.
Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto, Amin Wachid mengatakan, secara keseluruhan terdapat 32 perusahaan yang turut andil dalam Job Fair yang juga digelar di tempat yang sama itu. ”Terdapat puluhan job categories dari 32 perusahaan industri jasa dan perbankan yang meramaikan bursa kerja gratis ini,” imbuh Amin Wachid.
Job fair atau bursa kerja, kata Amin Wachid, selain merupakan salah satu langkah Pemkot Mojokerto dalam memberikan kemudahan bagi pencari kerja, juga tak lepas dari keberhasilan pada dua kegiatan serupa tahun 2014 lalu. ”Kita terinspirasi menggelar bursa kerja ketiga setelah sukses dalam job fair pertama dan kedua. Tercatat 2.543 lowongan kerja dalam job fair kali ini. Ditarget 2 ribu lowongan kerja. Jadi melampaui target,” aku Amin Wachid.
Komisi III DPRD Kota Mojokerto memberikan apresiasi positif atas digelarnya job fair. Namun komisi yang membidangi Kesra itu meminta Disnakertrans melakukan evaluasi usai menggelar job fair. ”Supaya tahu kondisi berapa tenaga kerja yang terserap usai ada job fair. Dan juga Disnaertrans harus juga tahu berapa jumlah angka pencari tenaga kerja di kota Mojokerto ini,” ujar Junaedi Malik, Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto yang kemarin hadir di helatan job fair di GOR Seni Kota Mojokerto. [kar]

Tags: