Pemkot Mojokerto Jamin 2 Proyek Jalan Gajahmada Tak Bertabrakan

dua proyek di jalan Gajahmada Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto menjamin jika persoalan mandegnya dua proyek di jalan Gajahmada Mojokerto senilai Rp 5 miliar tidak salin bertabrakan dalam pelaksanaan pengerjaan. Plt. Sekdakot Mojokerto Gentur Prihantono menyatakan sudah menyiapkan solusi antara pekerjaan pengaspalan jalan dan pemasangan taman di tengah jalan tersebut tidak saling mengganggu.
Solusi yang disiapkan yakni pengaspalan akan digelar pasca penyelesaian pekerjaan pembongkaran dan pemasangan taman ditengah jalan yang merupaian pembatas jalan yang baru serta penggantin Penerangan Jalan Umum (PJU) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Soal itu sudah ditengahi Pak Sekda. Jadi pekerjaan revitalisasi jalan Gajahmada khususnya pengaspalan akan digelar setelah penggantian taman pembatas jalan rampung. Cara ini diyakini sebagai bentuk efisiensi, ” terang Kabag Humas Setdakot Mojokerto, Chairil Anwar, Senin (13/11).
Kabag Humas mengungkapkan ada sejumlah pertimbangan mendahulukan pekerjaan taman pembatas tersebut.
“Kalau pekerjaan pembuatan taman pembatas ini diselesaikan dahulu, maka tidak akan merusak aspal yang baru. Berbeda ketika pekerjaan pengaspalan diselesaikan terlebih dahulu maka aspal yang baru harus dibongkar-bongkar lagi ketika membuat pondasi taman pembatas jalan, ” tandasnya.
Sebelumnya, pekerjaan revitalisasi jalan Gajahmada yang sudah separuh jalan mendadak dihentikan. Padahal, pelaksana telah menuntaskan pekerjaan pembuatan jalan cor diempat titik. Mandegnya pekerjaan itu tak ayal menimbulkan kemacetan terutama pasca pertemuan badan jalan cor dengan aspal.
Pasalnya, terjadi perbedaan permukaan median cor dengan aspal sehingga kendaraan yang melintas diatasnya harus mengurangi kecepatannya agar tidak terjadi guncangan saat kendaraan turun. Hal inilah yang memicu kemacetan di beberapa titik jalan protokol tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kota Mojokerto mendesak pelaksana revitalisasi jalan Gajahmada agar menuntaskan pekerjaan di jalan protokol kota ini. Pressure ini menyusul banyaknya keluhan masyarakat pengguna jalan terhadap mandegnya proyek tersebut.
“Kita meminta agar pelaksana segera melaksanakan proses finishing, yakni pengaspalan setelah proses cor diempat titik. Sudah, sudah ada kesanggupan dari rekanan kita menuntaskan pekerjaanya sebelum even Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya 18 Nopember. Intinya sebelum acara itu jalan sudah diaspal, ” papar Plt. Kadis PUPR, Agus Heri Santoso.
Pihak DLH sendiri menyatakan harus menuntaskan sejumlah tahapan untuk melanjutkan proyek pembuatan pembatas jalan tersebut. “Ya ada beberapa pertimbangan proyek mana dulu yang harus dikerjakan,” kata Kadis Lingkungan Hidup Amin Wakhid belum lama ini.
DLH menyentuh pekerjaan pergantian tiang lampu. Sebanyak 54 tiang lampu bermotif Onde-onde penganan yang jadi ikon Kota akan dipasang di jalan Gajahmada dan 48 titik akan dipasang di jalan Benteng Pancasila menggantikan tiang lama yang dirasa usang. [kar]

Tags: