Pemkot Mojokerto-Kejari Gelar Shalat Gaib Bencana Sulteng

Kajari Mojokerto Kota Halila Rama Purnama (tiga dari kanan) bersama Sekdakot Harlistyati (tiga dari kiri) dan jajaran Forkopimda usai shalat gaib, Jum’at (5/10). [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Terjadinya bencana alam  di Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Kejaksaan Negeri 7(Kejari) Kota Mojokerto menggelar sholat ghoib dan doa bersama di Musholla Al Mizan Kejari Kota Mojokerto, Jum’at (5/10). Selain shalat jum’at dan gaib, jamaah yang didominasi pejabat Pemkot dan Kejari Kota Mojokerto itu juga menggalang dana bagi korban bencana di Sulteng.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Kepala Kejaksaan Negeri, jajaran Forkopimda, Asisten Setdakot,dan Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto.
Kajari Kota Mojokerto Halila Rama Purnama menjelaskan, do’a bersama ini digelar sebagai wujud empati atas terjadinya bencana alam di Indonesia terutama gempa di Lombok,  Nusa Tenggara  Barat serta  Palu, Sigi, Donggala  Provinsi  Sulawesi Tengah.
“Tentunya duka saudara-saudara kita adalah duka kita semua, oleh karena itu sebagai bentuk empati, kita berdoa bersama memohon kepada Allah SWT agar saudara kita dikuatkan dan dan diberi keikhlasan seluas-luasnya. Ini merupakan program Kejaksaan Agung, bantuan yang terkumpul ini nantinya kita distribusikan ke Kejati Sulteng lewat Kejati Jatim ”kata Halila.
Sementara itu, Sekdakot retaris Mojokerto Harlistyati, berharap agar kebersamaan antara  Pemerintah Kota Mojokerto dan Forkopimda tetap berlanjut. “Pemkot Mojokerto  membutuhkan dukungan semua pihak  untuk terus berusaha melakukan yang terbaik demi mewujudkan Kota Mojokerto yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral,” ungkap Harlis.
Dalam kesempatan ini, Harlistyatimengingatkan kepada semua elemen masyarakat untuk terus melakukan kegiatan yang positif. “Mari kita berbuat ikhlas dalam menerima apapun yang kita dapatkan dikehidupan kita sehari-hari. Dan di sisa umur kita ini, mari kita melakukan hal yang bermanfaat untuk masyarakat,” tambahHarlis.
Selain salat gaib, doa bersama untuk para korban gempa dan tsunami serta sholat Jum’at, kegiatan ini juga diisi dengan siraman rohani oleh KH. Nur Hadi yang mengajak untuk memohon ampunan dan pertolongan Allah SWT. “Segala sesuatu yang kita alami saat ini baik musibah, ujian, adalah buah perbuatan kita sendiri dan dikembailkan ke diri sendiri. Sesungguhnya Allah tidak memberi ujian yang ‘overdosis’ kepada umatNya,” tutur Mbah Bolong, sapaan akrab KH. Nur Hadi.
Pemerintah Kota Mojokerto sendiri telah menyiapkan dana sebesar Rp 400 juta untuk para korban bencana, yang disalurkan melalui Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Bantuan tersebut akan diserahkan untuk korban gempa Lombok NTB sebesar Rp. 200 juta dan untuk korban di Palu, Sigi dan Donggala sebesar Rp. 200 juta, yang diambil dari anggaran tak terduga APBD Kota Mojokerto. [kar]

Tags: