Pemkot Mojokerto Kembali Gelar Job Fair

pemkot-mojokerto-kembali-gelar-job-fairKota Mojokerto,Bhirawa
Iklim investasi yang mulai menggeliat di Kota Mojokerto masih belum diimbamgi tersedianya tenaga kerja. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) mencatat kebanyakan calon tenaga kerja lokal masih butuh polesan kemampuanUntuk mengimbangii lonjakaan investasi, disnakertrans kembali menggelar job fair untuk menjaring peluang kerja.
“Kita kembali menggelar job fair, untuk menciptakan peluang kerja. karena iklim investasi sudah mulai menggeliat, “ujar Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto Hariyanto,  Minggu (9/10) kemarin.
Haryanto optimis, dengan menggelar job fair pada 11 hingga 12 Oktober ini,  akan diertemukan keinginan pekerja dengan perusahaan penyedia tenaga kerja. Apalagi dari segi UMK (Upah Minimum Kota), di Kota Mojokerto ini terbilang bersahabat dengan pengusaha. Karena, UMK masih terjangkau yakni Rp 1.603.000 sehingga cost produksi terbilang rendah.
Soal kondisi calon tenaga kerja asal Kota Mojokerto, disebutkan Hariyanto perlu polesan. Lantaran, tenaga kerja yang berdaya saing nantinya ini yang memiliki penguasaan keahlian secara spesifik. ”Harapan kita tidak hanya sekedar mengisi tenaga kasar. Tapi tenaga yang dilatih dulu, makanya dalam job fair nanti tersedia ribuan lowongan pekerjaan,” sebutnya.
Menurut dia, polesan para calon tenaga kerja ini penting. Tidak hanya mencakup aspek ketrampilan saja, melainkan juga sikap dan karakter. ”Selama ini tenaga kerja yang sudah dapat, seebentar saja sudah mengajukan keluar. Nah, ini bisa di-blacklist,” terang dia.
Lebih lanjut, Disnaker sendiri mengaku bakal mengupayakan program pemagangan bagi lulusan pendidikan kota. Itu untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja dengan magang ke perusahaan. Juga, dibuka kesempatan magang bagi kalangan difabel. ”Gaji nanti yang membayar kita,” lanjut dia.
Selain itu, pihaknya mengaku bakal menggelar bursa kerja yang merupakan inisiasi program Kemenaker. Sedianya, job fair yang bakal digelar nanti  menyediakan sebanyak 2.500 lowongan kerja yang melibatkan 4Q perusahaan.  ”Di luar itu juga ada bursa kerja di tingkat SMK untuk menjaring lulusan SMK,” tandas Haryanto.
Untuk diketahui, sekarang ini angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto mencapai 4,29 persen. Dengan jumlah sebanyak 4.360 orang. Mereka didominasi lulusan tingkat SMA/sederajat. Sementara, angka pengangguran Jawa Timur mencapai 4,7 persen.
Tren investasi di Kota Mojokerto terus berkembang kian tahun. Itu dibuktikan dengan data investasi yang meningkat ditandai besarnya asupan modal investasi yang dikucurkan di kota. Hanya saja, sepanjang 2014-2015 dari modal investasi yang masuk praktis hanya sedikit menyerap tenaga kerja lokal.
Sepanjang dua tahun terakhir ini, baru 1.403 tenaga kerja yang terserap. Padahal terdapat 451 bidang usaha yang bermunculan. Perbandingan tersebut terbilang amat kecil. Apalagi, dari jumlah tersebut sebagian besar didominasi tenaga kerja asal luar Kota Mojokerto. ”Belum ada regulasi yang mengatur tentang pengaturan tenaga kerja lokal,” ungkap Mochamad Ali Imron, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Kota Mojokerto dihubungi terpisah. [kar]

Tags: