Pemkot Mojokerto Siap Garap KTP Anak

KTP AnakKota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) menjadi salah satu pilot project pembuatan KTP Anak di wilayah Jatim. Dipilihnya Kota Mojokerto sebagai pilot project karena Kota Mojokerto masuk kategori kabupaten/kota yang capaian akta kelahiran anak sudah mencapai di atas target nasional 75%, per Agustus 2015.
”Pilot project KTP Anak digarap tahun 2016, sedang secara nasional KTP untuk penduduk 0 tahun sampai 18 tahun ini dimulai tahun 2017,” kata Kepala Dispenduk Capil Kota Mojokerto, Ikromil Yasak, Senin  (12/10) kemarin.
Menurut Yasak, penetapan Kota Mojokerto sebagai pilot project KTP Anak diumumkan dalam Rakernas Pencatatan Sipil 2015 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, pekan lalu. Selain Kota Mojokerto dengan capaian akte kelahiran 76,68% tiga daerah lain di Jatim yang dijadikan pilot project yakni  Kota Kediri (80,07%), Kota Pasuruan (78,93%), dan Kota Blitar (76,83%).
Sesuai rencana, program pemberian KTP Anak mulai rentang usia 0 hingga 18 tahun. Meski dipercaya pemerintah pusat untuk menggelar KTP Anak per 1 Januari 2016, namun Yasak mengaku belum mengantongi bekal untuk menggelar KTP non elektronik itu.
”Belum ada Juklak (petunjuk pelaksanaan) maupun Juknis (petunjuk teknis). Yang pasti bukan model e-KTP, masih manual. Tapi kami harus siap-siap. Sembari menunggu aturan main, kami melakukan validasi jumlah penduduk. Sebelumnya ada sekitar 114.000 jiwa yang menghuni Kota Onde-onde ini,” terangnya.
Yang diketahui, terkait teknis, di kartu KTP anak akan tertera nama, alamat, nama orang tua, nomor kartu penduduk, dan sejumlah identitas diri lainnya. Kepemilikan KTP untuk anak ini juga sebagai bentuk pemenuhan hak konstitusional sekaligus bisa dimanfaatkan untuk mengurus sejumlah keperluan sendiri, seperti pengurusan daftar sekolah, menabung di bank, mendaftar Puskesmas dan lainnya. Atas penunjukan pemerintah pusat terkait program baru ini, ia akan melaporkan rencana itu ke Wali Kota, KH Mas’ud Yunus. ”Kalau program itu digelar tahun 2016 kami tetap siap. Karena rencana pengadaan KTP Anak dibiayai APBN,” paparnya.
Menurutnya, di Kota Mojokerto, jumlah anak hingga usia remaja mengalami pertambahan yang cukup signifikan. Rentang usia 0 hingga 18 tahun terus bertambah dan kemungkinan mendominasi populasi. Pertambahan itu dikarenakan perkembangan kota dimana permukiman baru terus bermunculan.
”Perumahan baru yang diisi keluarga muda, kan menambah jumlah anak dan remaja. Itu seperti terjadi di kawasan Surodinawan, Wates, dan lainnya,” katanya. [kar]

Rate this article!
Tags: