Pemkot Mojokerto Siapkan Regulasi Perlindungan Lahan Pertanian

17-walikota semprot wereng -Kar-1Kota Mojokerto, Bhirawa
Untuk melindungi terus menyempitnya lahan pertanian di wilayah Kota Mojokerto ternyata mengusik Wali Kota Mas’ud Yunus. Orang nomer satu di jajaran Pemkot Mojokerto itu khawatir semakin sempitnya lahan pertanan bakal mempengaruhi ketahanan pangan di wilayah dengan dua kecamatan ini.
”Saya akan menyiapkan regulasi perlindungan lahan pertanian di Kota Mojokerto ini. Izin pemanfaatan lahan yang bukan untuk pertanian akan dibatasi,” ujar Mas’ud Yunus, Wali Kota Mojokerto disela-sela kegiatan penyemprotan hama wereng di persawahan Kel Kedundung, Kota Mojokerto, Kamis (16/10) kemarin.
Data yang dimiliki Dinas Pertanian Kota Mojokerto awalnya tercatat ada 591,02 hektar lahan pertanian yang ada di Kota Mojokerto. Dari jumlah itu sekarang hanya tersisa 20% atau sekitar 120 hektare. ”Sesuai aturan, setiap daerah wajib mengalokasikan 10% untuk lahan pertanian. Jadi kini di Kota Mojokerto hanya tersedia 10% atau sekitar 110 hektar saja yang bisa dimanfaatkan untuk selain pertanian,” tambah wali kota didampingi Kabag Humas, Heryana Dodik Murtono.
Persoalan lain yang ada di Kota Mojokerto terkait penyempitan lahan pertanian, yakni adanya 8 kelurahan dari total 18 kelurahan di Kota Mojokerto yang sama sekali tak memiliki lahan pertanian.
Diantaranya Magersari, Purwotengah Gedongan, Jagalan, Sentanan, Mentikan, Miji dan Kauman. ”Kami segera menyiapkan Perda soal perlindungan lahan pertanian ini. Karena kondisinya sudah mendesak,” tegas Mas’ud Yunus.
Kegiatan penyemprotan lahan padi yang dilakukan wali kota kemarin merupakan upaya antisipasi berkembangnya populasi hama wereng pada tanaman padi. Penyemprotan massal kemarin melibatkan seluruh unsur Kelompok Tani, Kelurahan, Petugas Teknis Dinas Pertanian.
”Kegagalan pengendalian hama akan menurunkan produksi secara drastis. Maka perlu dilakukan penyemprotan untuk mengantisipasinya,” terang Mas’ud Yunus.
Dengan adanya penyemprotan massal ini, Walikota berharap produksi padi akan aman dari serangan hama wereng. Penyemprotan massal insektisida ini juga menggunakan dosis rendah dengan tetap memperhatikan aspek keamanan lingkungan.
Sementra itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Mojokerto, Hari Moerti menjelaskan, tujuan penyemprotan  untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta petani  tentang upaya pengamanan produksi padi dari serangan hama, serta meningkatkan kerjasama antara Dinas Pertanian dengan pihak swasta (perusahaan pestisida) terkait upaya pengendalian hama secara terpadu. Kegiatan penyemprotan diikuti 75 Orang yang terdiri dari anggota Kelompok Tani Sri Sedono II, Petugas Teknis Dinas Pertanian Kota Mojokerto. [kar]

Keterangan Foto : Wali Kota Mojokerto, H Mas’ud Yunus (kiri) melakukan penyemprotan hama wereng dipersawahan Kedundung, Kota Mojokerto, Kamis (16/10) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Tags: