Kota Pasuruan Bentuk Tim Tanggani Pohon Tumbang

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan merapihkan pohon yang rimbun di Jl Diponogoro, Kota Pasuruan, Rabu (1/2). [hilmi husain/bhirawa]

Kota Pasuruan, Bhirawa
Bencana alam akhir-akhir ini belum bisa diprediksi, termasuk pohon tumbang bisa terjadi setiap waktu. Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Pemkot Pasuruan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan bergerak cepat, yakni dengan membentuk tim khusus untuk dalam penanganan pohon tumbang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Pasuruan, Rudianto mengatakan tim khusus untuk penanganan pohon tumbang itu berjumlah 20 orang yang dipisah menjadi dua regu dengan anggota masing-masing 10 personel. “Setiap ada pohon tumbang, tim khusus itu yang pertama kali melakukan evakuasi. Yakni mulai dari pemotongan dan memindahkan pohon jika menutup jalan dan membuat kemacetan arus lalu lintas,” ujar Rudianto, Rabu (1/2).
Tak hanya penanganan cepat saat pohon tumbang, tim tersebut juga berfungsi untuk hunting dengan mencari pohon-pohon yang sudah berusia tua. Saat ini, pihaknya sudah melakukan sejumlah sikap dengan perampingan beberapa pohon. “Perampingan pohon berdasarkan pantauan petugas dilapangan serta laporan dari masyarakat. Contohnya, jika ada pohon yang sedikit doyong serta membahayakan, otomatis itu yang akan kami rampingkan,” kata Rudianto.
Rudi panggilan akrabnya menambahkan bahwa dirinya menginginkan alat untuk mendeteksi kekuatan sebuah pohon. Karena selama ini, ia tidak bisa memastikan apakah itu pohon mau tumbang ataukah tidak. Di Kota Pasuruan terdapat ribuan pohon.
“Kami ingin memiliki alat untuk mendeteksi kekuatan sebuah pohon. Tujuannya mendeteksi secara dini pohon yang akan tumbang serta pohon yang usianya sudah tua. Termasuk juga ke depannya ada call center khusus dalam penanganan pohon tumbang,” paparnya.
Tentusaja, perampingan pohon tersebut tidak bisa sembarangan. Karena, dirinya tak ingin perampingan itu mengubah keindahan dan kecantikan tata kota Pasuruan. “Pemotongan tidak sembarangan, sebab khawatirnya sudah terlanjur dipotong tapi justru semakin membuat Kota Pasuruan ini menjadi gersang,” tambah Rudianto. [hil]

Tags: