Pemkot Permudah Akses Transaksi Pelajar Lewat Kartu Pintar

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Kanwil BNI 46 Kota Surabaya Slamet Djumantoro menunjukkan Smart Student Card untuk memudahkan akses transaksi pelajar, Kamis (10/8). [trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pelajar SD-SMP negeri dan swasta yang berada di bawah lingkup Pemkot Surabaya akan semakin dipermudah dalam bertransaksi.  Upaya ini segera terwujud setelah Pemkot Surabaya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bank BNI dalam pemanfaatan dan pengembangan bernama Smart Student Card (kartu pintar).
Kepala Kanwil BNI 46 Kota Surabaya Slamet Djumantoro menjelaskan, Smart Student Card memiliki banyak manfaat mulai dari rekaman data siswa (nama, tempat tinggal, NIK) dan sebagai kartu ATM.
“Khusus penggunaan sebagai kartu ATM akan difungsikan untuk transaksi pembayaran di kantin sekolah, berbelanja di mal dan yang paling utama adalah mengajari anak-anak untuk menabung sejak dini, itu misi kami,” tutur Slamet usai bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di ruang kerja, Kamis (10/8).
Rencananya, lanjut Slamet, kartu pintar segera diluncurkan 17 Agustus 2017 sekaligus disosialisasikan kepada para pelajar SD-SMP se-Surabaya dan madrasah.
“Targetnya tahun ini akan dibagi 3 ribu kartu dengan target awal 400 ribu kartu secara bertahap di Surabaya saja,” imbuhnya.
Pihaknya juga akan melakukan edukasi digital banking secara dini kepada pelajar SD-SMP dalam proses bertransaksi dengan limit Rp 1 juta sehingga kartu ini dinilai aman dan orangtua bisa mengontrol penggunaan kartu ini.
“Karena sekarang sudah zamannya generasi milenia, semua ada di satu genggaman oleh karenanya kami biasakan mereka untuk menggunakan ATM,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan menegaskan data smart study card yang bakal digunakan untuk kartu pelajar dipastikan tidak akan berbenturan dengan data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk).
Pasalnya, data yang ada di dalam kartu pelajar ini sudah disesuaikan dengan Dispendukcapil. “Makanya kita bisa pakai NIK dan segala macam karena sudah menyatu semuanya,” ujarnya. [dre]

Tags: