Pemkot Probolinggo Fokus Tangani PMKS dan Anjal

Satpol PP mengamankan anjal dan gepeng di jalan Panglima Sudirman.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Dinsos kota Probolinggo terus berupaya agar kota Probolinggo dapat mengatasi penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS). terutama anak jalanan ( Anjal) yang menjadi perhatian serius.
Kota  Probolinggo sejauh ini masih menjadi primadona bagi anjal dari berbagai daerah untuk dijadikan tujuan atau sekedar singgah. Melihat permasalahan itu, Dinsos terus meningkatkan penanganan di bantu oleh satuan polisi pamong praja (Satpol PP) melakukan razia. Hal ini diungkapkan Titik Sulistyowati.S.Sos Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Anak dan Lansia, Selasa (8/8).
Terbanyak razia dilakukan adalah pada bulan juli, yakni pada hari selasa tanggal 18/7 Satpol pp kota probolinggo telah menyerahkan sebanyak (9 orang) anak jalanan, yang terjaring di pasar gotong royong sekitar jam 09.00 WIB dalam kondisi mabuk.
Hari Selasa anjal dikarantina selama tiga hari mulai tanggal 18/7- 20/7 di shelter. Selanjutnya Dinsos telah mengadakan identifikasi, pembinaan oleh satpol pp, dan rehalitasi oleh Dinsos.
Pada hari Kamis (20/7 )telah dilakukan pemulangan ke daerah (DA) oleh Dinas Sosial yang terdiri dari. Dari daerah asal kota probolinggo sebanyak 2 (dua) anak, pasuruan 5 (anak), surabaya 2 ( anak).
Aktifitas para ‘anjal’ dapat merusak yang lain. Sehingga pemerintah kota bagaimanapun caranya dikota ini menginginkan tidak seperti itu. terlebih lagi disini juga sudah banyak kampung bebas narkoba. mereka anjal terdiri dari laki laki dan perempian berkumpul, jadi sama satpol pp diamankan. mereka aktifitasnya meminta minta lalu hasilnya kebanyakan dibuat untuk membeli miras,” terangnya.
“Di sini kan ada PMKS kerjasama dengan dinas terkait yaitu Polres dan Pol PP, masuk tim komite dan penanganannya bersama,” katanya.
Atas segala upaya tersebut, hasil pengamatan berbagai pihak tentang Gepeng, Anak Punk, dan lain lainnya. untuk kota probolinggo sendiri sejauh ini sejatinya sudah banyak mengalami penurunan bila dibandingkan dengan periode tahun tahun sebelumya. namun hal itu masih terus terjadi.
Sementara keberadaan shelter milik Dinsos yang berada di jalan mastrip, sejauh ini sudah berfungsi maksimal. terbukti tak sedikit Anjal, Punk, Gepeng dan lain lainnya sudah pernah menjalani pembinaan dan rehabilitasi bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) selama ini.
Lebih lanjut diatakan,  setidaknya tujuh gelandangan dan pengemis (gepeng) serta dua orang gila (orgil), diamankan Satpol PP Kota Probolinggo saat razia rutin, Jumat 4/8 malam. Penertiban yang berlangsung pukul 11.00 – 12.30 itu dilakukan di sejumlah titik.
Mulai di depan Masjid Raudlatul Jannah, Alun-alun Kota Probolinggo, dan Jalan Panglima Sudirman. Yakni, di sekitar pasar niaga/pasar baru. Kesembilan gepeng dan orang gila itu lantas dibawa ke Dinsos Kota Probolinggo.
Kasatpol PP Kota Probolinggo Sudiman mengatakan, pihaknya memang rutin menggelar razia gepeng dan orang gila. Tujuannya, menciptakan kondisi kota yang lebih baik dan nyaman. “Keberadaan mereka kan sering mengganggu lalu lintas. Juga mengganggu kenyamanan. Jadi, kami rutin razia,” tuturnya.
“Lima gepeng diamankan di depan masjid, sedangkan dua lainnya di pasar baru dan niaga. Lalu, dua orang gila diamankan di Jalan Panglima Sudirman. Mereka semua langsung dibawa ke Dinsos,” paparnya.
Ketujuh gepeng didata. Setelah dibina, mereka dilepas hari itu juga. Namun, jika tertangkap hingga tiga kali, para gepeng akan dikirim ke Surabaya untuk direhabilitasi. Kebanyak gepeng yang tertangkap berasal dari luar daerah. Seperti Malang, Jember, dan Lumajang. “Banyak juga yang dari luar daerah, tapi tinggal lama di Kota Probolinggo. seperti di Jati,” tambahnya.(Wap)

Tags: