Pemkot Probolinggo Gencar Sosialisasikan Tanggap Darurat Bencana

Wali kota Hadi sosialisasikan tanggap darurat bencana.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Minimalisir terjadinya bencana non alam dan bencana alam di wilayah Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, LKK Kelompok Masyarakat (Pokmas) Bayusari mendapatkan sosialisasi Tanggap Darurat Bencana,

Dilakukan juga di Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih,
Giat yang melibatkan sekitar 50 orang dari ketua dan pengurus RT/RW, Ketua LPM dan anggota Karang Taruna itu dibuka Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Kanigaran Agus Rianto, Wakil Ketua I DPRD Nasution dan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sugito Prasetyo.

Ketua Pokmas Bayusari, Senimin, Rabu (21/9) mengatakan kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk fasilitas dari Pemkot Probolinggo untuk menyiapkan kelurahan tangguh bencana. Ia menyebut, selain bencana non alam, bencana alam seperti banjir disaat musim hujan tiba, selalu melanda wilayah itu.

Sementara itu, Wali Kota Habib Hadi berharap, melalui kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya untuk LKK kelurahan, akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dan menangani dampak yang ditimbulkan.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan pokmas ini, bapak ibu sekalian yang diundang, (bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah) untuk menyampaikan informasi dan menyelesaikan permasalahan yang timbul di wilayahnya,” katanya.

Wali kota Hadi juga mengingatkan bahwa jelang datangnya musim penghujan di bulan November mendatang.

“Genangan air, pohon rawan tumbang, kabel listrik dan lain-lain, saya pesan untuk edukasikan pada masyarakat. Termasuk saya perintahkan pada Babinsa supaya sebelum terjadinya bencana, kita sudah ada solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya.

Habib Hadi mengimbau, bila masyarakat mendapati bencana alam di wilayah untuk tidak panik dan segera melapor ke kelurahan atau dapat langsung menghubungi layanan call center kegawatdaruratan 112.
Pada kesempatan itu, ia juga menyinggung kaitannya dengan kompetisi persahabatan We Love City (WLC). Ia menambahkan, kampanye WLC sudah dimulai sejak 19 September kemarin sampai 31 Oktober 2022 mendatang. “Mari kita dukung Kota Probolinggo di ajang WLC tahun 2022 yang diikuti oleh 72 kota di 31 negara di dunia, menjadi kota yang paling dicintai,” serunya.

Caranya pun gampang. Wali kota menjelaskan, untuk memberikan dukungan tersebut masyarakat bisa membuka website www.welovecities.org lalu, memilih bendera Indonesia, selanjutnya pilih Probolinggo. Pilih vote, beri saran dan masukan pendapat. Vote bisa diberikan sekali per harinya, per akun.

Cara lainnya, bisa dengan memberikan like, komen dan share pada postingan pertama di akun facebook milik Pemkot Probolinggo dan Handal Edukasi dengan hastag #WeLoveProbolinggo dan #WeLoveCities.

Cara ketiga, melakukan 1 kali posting setiap hari pada akun twitter dan Instagram. Dengan hastag #WeLoveProbolinggo dan #WeLoveCities (postingan ke 2 dan seterusnya, tak terhitung).
Cara keempat, melakukan like/komen dan share postingan-postingan dengan hastag #WeLoveProbolinggo dan #WeLoveCities dari akun twitter dan Instagram.

“Jangan lupa bagikan atau share juga ke grup keluarga, kantor, teman dan yang lainnya,” tuturnya.

Hal yang sama dilakukan juga di Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, merupakan salah satu daerah rawan bencana di Kota Probolinggo. Terutama di RW 5 kelurahan tersebut. Di musim hujan, daerah ini rawan banjir.

Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib; dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, menjadi narasumber di sosialisasi tersebut. Sosialisasi dihadiri Lurah Kedunggaleng, Achmad Faiz; Plt Kasi Pemerintahan Kecamatan Wonoasih, Lutfi Mawahid; dan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Probolinggo, Nur Kholiq.
Secara terpisah, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Juanda, awal pekan lalu memberi peringatan dini bencana hidrometereologi beserta dampaknya di sejumlah daerah di Jatim.

Dampak bencana hidrometereologi meliputi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Peringatan dini diberikan terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah daerah. Antara lain Kabupaten Probolinggo, Lumajang, dan Kabupaten Pasuruan. Dalam pers rilis awal pekan itu, BMKG Juanda menyebut potensi hujan tersebut dapat disertai petir dan angin kencang sesaat.

Kota Probolinggo tak termasuk daerah yang disebut berpotensi diguyur hujan. Namun, sejumlah sungai dari Kabupaten Probolinggo melintasi daerah yang dihuni oleh 239,64 penduduk ini, tambah Abdul Mujib. (Wap.hel)

Tags: