Pemkot Probolinggo Lakukan Kerjasama dengan UT Jember dan UB

Wali Kota Probolinggo ketika menandatangani kerja sama dengan UT Jember.

(Tingkatkan Kualifikasi Guru Dan Tenaga Medis)

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin melalui Disdikpora melakukan kerja sama dengan UT Jember dan Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Probolinggo menggelar penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara pemkot setempat dengan Universitas Brawijaya Malang.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, Selasa 12/3 mengatakan pelaksanaan kesepakatan bersama ini adalah untuk mewujudkan kerjasama dalam proses pembangunan yang berkelanjutan di Kota Probolinggo melalui pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Saya percaya bahwa penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan suatu langkah awal bagi kedua intansi. Dan, selanjutnya tentu diperlukan langkah-langkah teknis untuk merealisasikan kemanfaatan yang diharapkan,” ujarnya.
Disamping itu, Habib juga mengatakan dengan adanya kerja sama ini diharapkan Universitas Brawijaya dapat membatu Pemerintah Kota Probolinggo, diantaranya, di tahun 2019 pemkot berencana membangun rumah sakit (RS) tipe D dan B yang baru, sedangkan RS yang lama akan menjadi RS tipe C.
“Semoga dengan adanya kerjasama ini, Universitas Brawijaya Malang dapat mengirimkan tenaga medisnya ke Kota Probolinggo. Dan, dapat mengirimkan mahasiswanya untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) ataupun On The Job Training (OJT) di Pemerintah Kota Probolinggo agar lebih berdaya guna bagi masyarakat di Kota Probolinggo,”harap Habib.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani mengatakan insyaallah kerjasama ini saling membantu dan menguntungkan. Unibraw juga akan memberikan sumbangan ke Pemkot Probolinggo yaitu sumbangan ilmu dan teknologi, tenaga KKN atau bisa dengan tenaga dosen yang sedang mengabdi. Sumbangan yang lain akan sulit untuk Unibraw kecuali sumbangan pemikiran-pemikiran yang dapat kami manfaatkan. “Semoga Perjanjian Kerjasama (PKS) ini dapat berlangsung dengan bagus, supaya Kota Probolinggo menjadi kota yang maju dan menjadi salah satu Kota Poros di Jawa Timur,” imbuhnya.
Selain itu, Prof. Nuhfil memaparkan hampir semua kabupaten/kota/provinsi yang ada di Indonesia memberikan beasiswa kepada warganya. Dan, hampir 30 % atau 16 ribu mahasiswa mendapat beasiswa dari berbagai pihak. “Syukur kalau dari Pemkot Probolinggo bisa memberikan beasiswa kepada penduduk asli Kota Probolinggo untuk melanjutkan sekolah ke Unibraw,” terang Prof. Nuhfil.
“Semoga Probolinggo semakin maju. Pelabuhan serta pusat-pusat industri semakin berkembang. Ketika semua sudah makin berkembang diharapkan MoU dengan Unibraw dapat ditingkatkan lagi,” harapnya. Setelah dilakukan penandatangan MoU, Wali Kota Probolinggo menyaksikan penandatanganan PKS antara Bappeda dan Litbang dengan Dekan Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
Sedangkan dengan Direktur Universitas Terbuka (UT) Jember Prof Dr. Mohammad Imam Farisi, merupakan tindak lanjut kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan UT Jember. Secara umum, isi dari kesepakatan bersama tersebut yakni program pengembangan kompetensi sumber daya aparatur serta pengembangan dan penjenjangan karier di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Selanjutnya, secara khusus untuk mengatasi permasalahan di Disdikpora, dinas terkait akan membuat perjanjian kerjasama dengan BKPSDM (Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kota Probolinggo.
Moch Maskur menjelaskan, kerjasama ini terkait dengan guru-guru yang kualifikasinya belum terpenuhi. Artinya, ada yang kualifikasi belum selesai S1 dan tidak linier dengan jurusannya di bidang pendidikan. “Sementara ini, data untuk guru PNS yang kualifikasinya belum terpenuhi ada 71 orang, sedangkan untuk guru swasta yang baik yang belum memenhi kualifikasi dan tidak linier sebanyak 271 orang”, ungkapnya.
Maskur berharap, guru-guru tersebut harus bisa memenuhi kewajibannya harus S1 dan linier. Nantinya, kerjasama dengan UT ini lebih memudahkan para guru dari sarjana apapun, bisa menempuh 3 semester yakni satu tahun setengah dengan gelar S.Pd (Sarjana Pendidikan).
Selain menandatangani perjanjian kesepakatan, malam itu Habib Hadi juga menyampaikan kebijakannya ke depan. Habib Hadi berjanji akan membantu para guru yang ingin memenuhi kewajibannya dengan beasiswa. Hal ini di utarakan Wali Kota kepada Direktur UT Jember. “Semoga ini mendapat respon baik dari pihak UT Jember, dan ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah terhadap pengembangan kompetensi sumber daya aparatur”, tambahnya.(Wap)

Tags: