Pemkot Probolinggo Data Wisatawan Gunakan SJM

SI JUWITA MALAM inovasi terbaru kota Probolinggo.

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Satu lagi inovasi yang diluncurkan Pemerintah Kota Probolinggo, sebagi bentuk komitmennya menjadi kota pintar (smart city). Kali ini, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Pemkot akan mendata wisatawan yang berkunjung ke Kota Probolinggo. Uniknya, pendataan yang selama ini dilakukan secara manual, kedepan akan dilakukan menggunakan aplikasi berbasis android.
Inovasi yang dikreasikan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Suciati Ningsih itu bernama SI JUWITA MALAM (SJM). Merupakan akronim dari Sistem Informasi Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Dalam Negeri. Aplikasi ini merupakan jawaban atas permasalahan keterlambatan pelaporan jumlah wisatawan pada setiap tempat penginapan dan destinasi wisata.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Suciati Ningsih, Senin 21/5, saat ini ada sekitar 27 penginapan dan destinasi wisata di Kota Probolinggo. Untuk melaporkan jumlah wisatawan, mereka harus mengisi formulir yang dikirim oleh Disbudpar. Formulir yang sudah diisi akan kembali diambil oleh petugas Disbudpar. Tentu prosesnya akan sangat tidak efisien, baik dari segi waktu maupun prosedur pelaporan.
Kedepan, melalui SI JUWITA MALAM pengelola penginapan dan pengelola destinasi wisata bisa dengan mudah melaporkan data pengunjungnya. Hanya dengan mengunduh aplikasi di playstore, mereka sudah bisa melaporkan secara langsung data wisatawan. Hanya dengan mengetik kata “juwita malam” pada kolom pencarian playstore, anda akan dengan mudah menemukan aplikasi dengan latar belakang warna pink tersebut, katanya.
Untuk memantapkan realisasi SI JUWITA MALAM, Disbudpar telah melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut. Bertempat di salah satu rumah makan di wilayah Kelurahan Tisnonegaran, mereka mengundang seluruh pengelola tempat penginapan (hotel dan homestay) serta destinasi wisata.
Suciati meminta laporan yang diberikan kepada Pemerintah Kota adalah data real. “Saya berharap bapak dan ibu menyampaikan data pengunjung yang sebenarnya. Saya khawatir ada ketakutan dari para pengelola penginapan terkait dengan system yang baru ini dikaitkan dengan pajak hotel. Saya tegaskan sama sekali ini tidak ada kaitannya. Ini murni untuk melakukan pendataan wisatawan, paparnya.
Tujuan akhirnya adalah bagaimana data ini dijadikan dasar bagi Pemerintah Kota Probolinggo untuk membuat kebijakan kepariwisataan yang lebih baik,” ungkap mantan Kepala Sub Bag Humas pada Bagian Humas dan Protokol itu.
Suci juga menginformasikan bahwa tahun 2017 jumlah wisatawan di Kota Probolinggo meningkat cukup drastis. Hal ini tidak terlepas dari pelayanan Kereta Api yang semakin baik. Banyak wisatawan menggunakan jasa PT. KAI yang menuju Kota Probolinggo untuk menikmati tempat-tempat wisata di Kota Probolinggo dan sekitarnya, tambahnya. [wap]

Tags: