Pemkot Probolinggo – Pemkab Komitmen Kembangkan Wisata

Pj Bupati Tjahjo Widodo dan Walikota Rukmini

Probolinggo, Bhirawa
Wali Kota Probolinggo Rukmini memenuhi undangan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jember. Pertemuan bersama Kepala Bakorwil yang juga Pj Bupati Probolinggo R.Tjahjo Widodo itu membahas tentang pengembangan potensi wisata dan pelayanan terhadap wisatawan di wilayah Kabupaten/Kota Probolinggo, serta kerjasama di bidang aset. Kami ingin bisa bekerjasama dan sinergi antara Pemkot dan Pemkab Probolinggo. Hal ini diungkapkan. Walikota Probolinggo Hj. Rukmini Selasa 14/8.
Wali Kota Rukmini sepakat dengan adanya pengembangan potensi wisata antara kota/kabupaten bersama provinsi. Seperti pelayanan informasi wisata yang terintegritas, transportasi untuk wisatawan dari pelabuhan atau stasiun yang dilayani oleh kota/kabupaten dan provinsi.
“Mudah-mudahan segera terakomodasi dengan baik. Untuk Kota Probolinggo potensi wisata tidak ada yang meng-internasional berbeda dengan Kabupaten yang punya Gunung Bromo. Oleh karena itu Bagaimana kita bisa melayani dengan baik agar wistawan asing tidak telantar. Saling kerjasama siapa tahu provinsi menyediakan. Dan, Bagaimana kerjasama paket wisata oleh agen secara terpadu antara kota dan kabupaten agar wisatawan bisa diajak keliling sampe ke sentra UKM dengan adanya transportasi wisata ini,” jelas Rukmini.
Harapannya, pelayanan tersebut dilaksanakan oleh kota/ kabupaten dan provinsi. Selain itu juga transportasi layanan untuk wisatawan, dari Stasiun dan dari Pelabuhan Probolinggo menuju Objek Wisata di Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.
Hal lain yang dikembangkan, diharapkan bantuan dari Gubernur Jatim / Dinas Perhub Prov Jatim, Menteri Pariwisata RI; Pengembangan Sentra Suvenir / Oleh-oleh Khas Kota/Kabupaten Probolinggo; Diklat Pramu Wisata bersama Kabupaten/Kota Probolinggo oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jatim; Kerjasama Paket Wisata Kota dan Kabupaten Probolinggo; Kerjasama Promosi Wisata Kabupaten/Kota Probolinggo; Kerjasama untuk mendatangkan kunjungan Wisatawan/Investor/Pengusaha dalam dan Luar Negeri, paparnya.
Tak hanya bahas soal sector pariwisata. Pertemuan juga juga membahas sector strategis lainnya. Diantaranya, soal pelayanan kesehatan. Rencana Pemkot Probolinggo memperluas RSUD dr Mohamad Saleh nampaknya akan berjalan mulus. Pihak Pemkab Probolinggo nampaknya sudah memperbolehkan Pemkot mengambil alih Laboratorium Kesehatan Daerah milik Pemkab di Jalan Panjaitan, tepat di sebelah selatan RSUD. Pengambil alihan tersebut bisa dengan sistem jual beli, tukar guling atau hibah, jelasnya.
Jika Pemkab sudah memberikan lampu hijau, maka rencana Pemkot untuk membeli sebidang tanah di sebelah laboratorium akan terealisasi. “Lab itu rencananya akan kami tukar guling dengan aset Pemkot yang bersebelahan dengan rumah dinas wakil bupati. Atau ada beberapa aset yang kami usulkan untuk ditukar,” ujar Wali Kota Rukmini.
Dengan menghadirkan Kepala Dinas Perhubungan Sumadi dan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Tutang Heru Aribowo untuk membahas secara langsung terkait sektor pariwisata. Akhirnya, dalam rakor tersebut disepakati bahwa ada kerjasama yang perlu dikembangkan oleh dua pemerintah ini. Yakni adanya layanan informasi pariwisata kabupaten/ kota di depan stasiun Probolinggo (saat ini dikelola oleh kota), ungkapnya.
“Kabupaten (Pemkab Probolinggo) mau menyerahkan ke kota lab milik Dinas Kesehatan tersebut. Kalau mau ya Kantor Dishub sekalian (di Jalan Panglima Sudirman). Bagaimana mekanismenya mari kita nanti rumuskan bersama,” ujar Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pobolinggo, Santiyono yang ikut hadir dalam rakor.
Sejumlah aset Kota/ Kabupaten Probolinggo yang rencananya ditukar guling adalah Museum Probolinggo (ada sebagian milik kabupaten sehingga mempersulit pembuatan sertifikat), Lab Kesehatan Daerah (Jalan Panjaitan), Kantor Dishub Kabupaten Probolinggo (Sukabumi, Mayangan Kota Probolinggo), Gudang Farmasi (Jalan Anggrek).
Untuk aset milik Pemkot yang diusulkan untuk ditukar adalah Kantor SPSI (Jalan Imam Bonjol timur Rumdin Wabup) atau mungkin milik kota / provinsi, Kantor Dinas Sosial Kota Probolinggo (Jalan Raya Dringu), Lahan Pembibitan Kedung Sumpit (Jalan Wonomerto) dan Lahan Persawahan 4056 M2 (Desa Kalisalam, Dringu).
Pj Bupati pun menuturkan soal tukar guling nanti bisa dilakukan tukar menukar, kabupaten bersedia menempati yang mana. Persoalan investor, ujar Tjahjo, harus dicari dan berharap Gubernur Jatim mau memfasilitasi. Intinya, kota/kabupaten harus bersinergi dalam memberikan pelayanan pada wisatawan termasuk adanya hubungan langsung antara UKM dan wisatawan tersebut.
“Museum Probolinggo ini sangat bagus dan menarik. Harus kita ekspose. Dari museum itu kita tahu Bagaimana nilai seni sesepuh kita yang sangat luar biasa. Sehingga harapannya museum menjadi jujugan semua wisawatan dan menjadi salah satu destinasi wisata. Kita akan upayakan kerjasama dengan instansi yang ada dengan suatu hasil kinerja yang riil,” tegas Tjahjo Widodo.
Diketahui, perjanjian kerjasama antara Kabupaten dan Kota Probolinggo sudah ada. Tinggal operasionalnya dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Kerja (OPD) terkait, tambahnya.(Wiwit Agus Pribadi/bhirawa)

Tags: